Pada awalnya, guru bimbingan konseling itu mengaku merasa kewalahan. Banyak anak muridnya yang melemparkan pertanyaan saat dihadapkan dengan proses belajar mengajar yang baru. Ditambah ia harus mengasuh anaknya yang berusia enam tahun.
Namun, Laili mencoba menenangkan diri dan belajar untuk menguasai tantangan baru tersebut. Dengan perlahan, dia akhirnya menangkap pola yang nyaman dalam mengajar dan mengasuh anak.
"Memang agak berat sebenarnya. Tapi semakin lama semakin terbiasa jadi lebih enak. Jadi tugas pokok kewajiban saya sebagai istri juga terlaksana, sunah rosulnya bekerja juga membantu suami juga terlaksana.
"Jadi misalnya saya lagi kelas, lagi jam mengajar, sambil memantau anak, kemudian anak saya juga ngajak main atau gimana, bisa sambil melayani [permintaan anak], karena kan tidak harus duduk terus di depan laptop. Jadi kita balas dari chat-chat anak di jam mengajar, jadi bisa sambil melayani anak. Kemudian sambil nyuapin, kemudian ada misalnya harus masak dulu atau apa, bisa," kata Laili.
Baca Juga: Usai Bebas karena Corona, Eks Napi Wanita di Malang Langsung Nikah
Sementara, bagi Arniati, sebagai ibu dari empat anak, ia memilih pendekatan yang berbeda.
Sama seperti Laili, Arniati berprofesi sebagai seorang guru. Ia mengajar pelajaran keagamaan di sebuah sekolah tingkat SMP di Jakarta.
Di antara kesulitan yang ia alami pada masa transisi bekerja dari rumah termasuk konsekuensi jaringan internet yang kurang stabil dan mekanisme penyampaian materi dari tatap muka menjadi online.
"Belum kendala-kendala di rumah. Kebetulan saya selain mengajar, dengan jadwal yang cukup padat, itu juga kan pendampingan empat anak dengan tiga jalur - SMP satu, dua di SD dan satu di TK, itu dalam satu waktu.
"Jadi benar-benar harus komunikasi ke anak dibangun bahwasanya mama dari rumah pun mengajar, sama seperti guru-guru di rumah mereka mengajar kalian. Lalu saya tetap koordinasi ke guru-guru anak saya kalau saya di rumah pun mengajar, jadi minta dispensasi waktu dalam pengumpulan tugas," kata Arniati.
Baca Juga: Disanggah WHO, Studi Ini Klaim Sinar Matahari Bisa Hancurkan Virus Corona?
Di sisi lain, Arniati mengatakan pandemi ini juga berdampak pada finansial keluarganya. Suaminya yang memiliki usaha percetakan kini hampir tidak menghasilkan sama sekali.