Suara.com - Sebanyak sembilan warga Solok Selatan, Sumatera Barat, ditemukan tewas tertimbun di lubang tambang emas liar di Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari.
"Hingga pagi ini ini semua korban ditemukan meninggal dunia, sudah dievakuasi semua dan sekarang disemayamkan di rumah korban," kata Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto di Padang Aro, Minggu (19/4/2020).
Longsor tersebut, katanya, terjadi pada Sabtu (18/4/2020) sekitar pukul 17.50 WIB. Para korban tertimbun material tanah yang longsor yang digali secara manual karena diduga terdapat kandungan emas.
"Saat kejadian sedang hujan," ujarnya.
Baca Juga: Bupati Lebak: Banjir Bandang Akibat Pembalakan dan Tambang Emas Liar
Sementara dari informasi, para korban yang tertimbun semuanya warga Kecamatan Sangir Batang Hari.
Identitas korban itu adalah Menan (58), Dedi (30), Husin (50), Jaja (25), Buyuang (30), Abu (35),Yandi (40), Ipit (35) yang semuanya warga Jorong Rawang, Nagari Ranah Pantai Cermin.
Seorang korban lagi yang bernama Iril (35) merupakan warga Jorong Talakiak, Nagari Ranah Pantai Cermin.
Camat Sangir Batang Hari Gurhanadi mengatakan berdasarkan informasi dari warga, kedalaman lubang tambang yang runtuh dan menimbun sembilan orang tersebut sekitar delapan meter.
Warga yang tertimbun, katanya, terdiri dari delapan orang laki-laki dan satu orang perempuan.
Baca Juga: Polisi Buru Bos Tambang Emas Liar yang Tewaskan 6 Pekerja di Jambi
Sumber: Antara