Jokowi: Pemerintah Tak Bisa Perangi COVID-19 Sendirian

Sabtu, 18 April 2020 | 21:35 WIB
Jokowi: Pemerintah Tak Bisa Perangi COVID-19 Sendirian
Presiden Jokowi (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengakui pemerintah tidak bisa sendirian memerangi pandemi virus corona COVID-19 di Indonesia. Sabtu (18/4/2020), jumlah penderita virus corona di Indonesia terus bertambah.

Jumlah warga yang terjangkit COVID-19 di Indonesia saat ini mencapai 6.248 kasus dengan 631 orang dinyatakan sembuh. Sementara 535 orang meninggal dunia.  Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 12.979 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 176.344 orang.

Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 34 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif yaitu DKI Jakarta (2.924), Jawa Barat (641), Jawa Timur (555), Sulawesi Selatan (343), Jawa Tengah (329), Banten (321), Bali (131), Papua (95), Kalimantan Selatan (92), Sumatera Selatan (84).

"Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, tidak bisa, peran serta seluruh lapisan masyarakat sangatlah penting," kata Presiden Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (18/4/2020) melalui video yang disampaikan Biro Pers Sekretariat Presiden RI.

Baca Juga: Sebelum Meninggal Mendadak saat Salat di Masjid, Odang Sempat Mengeluh

"Semua ini bukan hal yang mudah untuk kita semua tetapi saya amat percaya jika kita mampu melalui kesulitan ini bersama, kita justru akan menjadi bangsa yang semakin kuat dan siap menyongsong masa depan yang lebih sejahtera," tambah presiden.

"Kegotongroyongan harus terus kita gaungkan, kepedulian warga juga terjadi di bidang ekonomi. Banyak yang membantu tetangganya dengan membeli produk yang dijualnya," ucap Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, ia mendapat cerita mengenai seorang warga yang bergejala COVID-19 di dalam suatu lingkungan dan tetangganya saling membantu dan tidak mengucilkannya sehingga tindakan tersebut adalah contoh yang harus ditiru.

"Gerakan-gerakan saling bantu tersebut harus diangkat, dimunculkan ke permukaan, bukan untuk disombongkan, tetapi untuk menjaga harapan dijadikan sebagai inspirasi dan akan bermanfaat jika dapat ditiru ulang oleh yang lain secara masif," ujar Presiden.

Aksi-aksi solidaritas tersebut menurut Presiden Jokowi adalah penegas sifat dan kebesaran bangsa Indonesia yakni bangsa gotong royong, bangsa pejuang yang selalu menemukan kekuatan dan solusi lokal di tengah berbagai krisis.

Baca Juga: Pengajuan Bantuan Ditolak Pemerintah, Ketua RT Dicaci Warga Dituduh Korupsi

"Kita tunjukkan bahwa dalam kondisi di rumah saja, kita tidak menjadi semakin individualis, tetapi justru kita semakin peduli satu sama lain."

Presiden Jokowi pun kembali mengajak masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah.

"Tapi penyebaran Corona dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat dari kita sendiri. Ya, disiplin diri, mulai dari disiplin menggunakan masker, disiplin menjaga jarak, disiplin hindari kerumunan, dan ini harus dilakukan secara bersama-dan terus menerus tidak boleh terputus," tutur Presiden.

Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Sabtu (18/4/2020) siang terkonfirmasi di dunia ada 2.265.345 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 154.901 kematian sedangkan sudah ada 581.343 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di Amerika Serikat mencapai 710.272 kasus, di Spanyol 191.726 kasus, di Italia 172.434 kasus, di Prancis 147.969, di Jerman sebanyak 141.397, Inggris sebanyak 108.692, di China 82.719 kasus, di Iran 80.868.

Jumlah kematian tertinggi bahkan saat ini terjadi di Amerika Serikat yaitu sebanyak 37.175 orang, disusul Italia yaitu sebanyak 22.745 orang, Spanyol sebanyak 20.043 orang, Prancis sebanyak 18.681 orang, Inggris sejumlah 14.576 orang kemudian Belgia sebanyak 5.453 orang. Saat ini sudah ada lebih dari 213 negara dan teritori yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI