Pemerintah pusat sudah menetapkan lockdown di pusat ekonomi Lagos dan Ibu Kota Abuja.
Konsekuensi ekonomi
Perpanjangan masa lockdown di Nigeria semakin membuat jutaan warga Nigeria yang kurang mampu semakin tercekik.
Presiden Buhari mengaku menyadari kesulitan yang dialami warganya, namun menurutnya lockdown harus tetap dilakukan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Alat Ini Didesain Komunis Cina untuk Bunuh Ulama?
"Kami menyadari kesulitan yang dihadapai, apalagi bagi warga yang mengandalkan penghasilan harian, namun untuk menghadapi wabah ini, kami tidak akan mengubah peraturan (lockdown)," kata Buhari.
Pemerintah memang sudah memberikan bantuan, namun dirasa masih kurang.
"Mayoritas penduduk Nigeria masih mengandalkan upah harian, mereka harus bekerja setiap harinya demi memenuhi kebutuhan keluarga," kata Ahmed Idris melaporkan untuk Aljazeera, dari Ibu Kota Abuja.
"Untuk dua minggu ke depan, mereak akan tinggal di rumah tanpa pekerjaan dan berisiko tak memiliki uang," imbuhnya.
Para ahli mengatakan bahwa 200 juta penduduk Nigeria sangat rentan terinfeksi virus karena rendahnya sistem kesehatan dan tingkat populasi yang tinggi di sini.
Baca Juga: Pengajuan Bantuan untuk Ratusan Warganya Ditolak Pemerintah, Pak RT Kecewa
Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) mengatakan bahwa Afrika memiliki lebih dari 1000 kasus kematian akibat Covid-19.