Presiden Meksiko Batasi Usia Nakes dalam Menangani Pasien Covid-19

Sabtu, 18 April 2020 | 09:58 WIB
Presiden Meksiko Batasi Usia Nakes dalam Menangani Pasien Covid-19
Border control dan border crossing, antara Meksiko dan Amerika Serikat di Otay Mesa, San Diego. Di masa pandemi Covid-19 dilakukan penutupan perbatasan. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lanjut usia atau lansia termasuk kategori rentan menghadapi Coronavirus Disease atau Covid-19. Adapun batasannya adalah sekitar 60 tahun ke atas, dan mereka rawan terkena komplikasi yang diakibatkan virus penyerang saluran pernapasan itu.

Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyebutkan bahwa kelompok usia ini perlu mendapat perhatian lebih dalam upaya melindungi kesehatan mereka.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador berbicara pada konferensi pers, di National Palace di Kota Meksiko, Meksiko (21/5/2019). [REUTERS/Henry Romero/djo/ama via ANTARA Foto].
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador berbicara pada konferensi pers, di National Palace di Kota Meksiko, Meksiko (21/5/2019). [REUTERS/Henry Romero/djo/ama via ANTARA Foto].

Pada Jumat (17/4/2020), Presiden Meksiko menggelar konferensi pers yang isinya meminta pekerja medis atau tenaga kesehatan (nakes) berusia 60 hingga 65 tahun kembali bertugas di pos semula mereka. Yaitu merawat pasien bukan pengidap Coronavirus Disease atau Covid-19. Tujuannya adalah membantu departemen kesehatan negara itu dalam menangani perkiraan lonjakan kasus Covid-19.

Saat ini, tercatat sekitar 20 ribu perawat dan dokter di Meksiko berada dalam kondisi sehat, dan memenuhi kriteria untuk terjun langsung menangani Covid-19, demikian dikemukakan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador saat konferensi pers.

Baca Juga: Cepat Sampaikan Keluhan Warga ke 4 Gubernur, Susi Dijuluki DPR Sesungguhnya

Mereka yang berusia lebih muda akan bertugas mulai 23 April - 23 Mei 2020, dan bisa disiagakan untuk menghadapi kasus Covid-19. Di mana diperkirakan pasien Coronavirus Disease mencapai puncaknya pada 10 Mei 2020 di Ibu Kota Mexico City yang berpenduduk padat serta kawasan penyangganya.

"Kami memperhitungkan bahwa jumlah pasien rawat inap akan meningkat, begitu pula yang ditempatkan di unit perawatan intensif," jelas sang presiden Meksiko, seraya menambahkan bahwa kehadiran 20 ribu nakes akan mampu mengatasi jumlah penderita Covid-19 yang lebih tinggi.

Sejauh ini Meksiko telah mencatat 6.297 kasus Coronavirus Disease, dengan mortalitas mencapai 485 kematian. Otoritas terus mengimbau masyarakat agar tetap tinggal di rumah guna mencegah lonjakan kasus infeksi, yang bisa membuat departemen kesehatan kewalahan.  Persiapan ini dalam kurva eksponensial dengan parameter jumlah pasien terinfeksi Covid-19 versus hari penyebaran disebut sebagai langkah "flattening the curve".

Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah.

Baca Juga: Aturan Berlaku Mulai Hari Ini, Simak 2 Langkah Mengecek IMEI Ponsel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI