Suara.com - Lurah Kebon Kosong Suparjo mengaku pusing dengan pengerjaan input data dari Pemprov DKI Jakarta terkait penyebaran corona. Pasalnya, berulang kali Pemprov disebut salah memasukan data hingga menyebabkan adanya perbedaan antara kenyataan dengan yang disampaikan.
Diketahui, pada laman resmi penyedia informasi penyebaran corona di Jakarta, corona.jakarta.go.id, Pemprov diduga salah menginput data pasien positif. Akibatnya, Kelurahan Kebon Kosong menjadi domisili pasien positif terbanyak dengan jumlahnya mencapai 49 orang.
Suparjo mengatakan kejadian ini bukan kali ini saja terjadi. Pasien dari Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet kerap dimasukan berdomisili di Kebon Kosong.
"Tiap hari masuk (pasien baru di Wisma Atlet), masukin Kebon Kosong, pusing saya jadi Lurahnya. Enggak bener itu," ujar Suparjo saat dihubungi suara.com, Jumat (17/4/2020).
Baca Juga: Cerita Sopir dan Kenek Bus: Penumpang Sepi, Bingung Beri Makan Anak - Istri
Ia juga merasa tidak enak dengan warganya sendiri karena kejadian ini. Pasalnya, penambahan angka positif akan menimbulkan kepanikan di wilayahnya.
"Dari mana mana masuk ke Kebon Kosong itu enggak boleh begitu. Saya kan enggak enak itu sampai 49, ini lagi dicek sama dokter, berkurang," jelasnya.
Ia menyebut jumlah pasien positif corona di wilayahnya hanya berkisar 10 orang dan beberapa di antaranya sudah sembuh. Karena itu ia sudah meminta agar data yang salah direvisi.
"Ini nanti katanya lagi dicek alamatnya mana nanti akan dikembalikan ke masing-masing wilayah alamatnya," pungkasnya.
Baca Juga: Survei SMRC : Gubernur Jateng Bergerak Cepat Tanggulangi Covid-19