Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghentikan pendanaan untuk organisasi kesehatan dunia atau WHO di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19. Keputusan tersebut mengundang kecaman dari dunia internasional.
Lalu bagaimana sikap pemerintah Indonesia? Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyebut seharusnya seluruh pihak harus fokus dalam penanggulangan virus corona.
"Untuk saat ini, akan lebih baik apabila energi kita difokuskan untuk melawan Covid-19," kata Retno dalam konferensi pers virtual pada Jumat (17/4/2020).
Dalam Pertemuan Tingkat Menteri Kelompok Alliance for Multilateralism (AoM) yang berlangsung melalui konferensi video pada Kamis (16/4/2020) kemarin, Retno mendorong sistem kerja sama internasional multilateral untuk memperkuat tata kelola kesehatan dunia dengan mendukung penuh kerja WHO.
Baca Juga: Menlu Retno Minta Seluruh Negara Tetap Dukung WHO Lawan Corona
"Pada masa kritis menghadapi pandemi COVID-19 ini, saya meminta seluruh negara untuk tetap mendukung WHO melalui sistem multilateralisme,” ucapnya.
Retno menyampaikan dua poin utama yang dapat dilakukan untuk menghadapi krisis kemanusiaan yang terjadi, serta memperkuat upaya kerja sama internasional selama pandemi berlangsung.
"Pertama, dalam menghadapi pandemi Covid-19 tidak ada opsi lain bagi masyarakat internasional selain memanfaatkan WHO sebagai wadah kerja sama bagi seluruh negara anggota PBB," ucapnya.
Kedua, Retno menyebut sistem multilateral ini dapat memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat seperti alat medis, alat perlindungan diri, obat dan vaksin.
“Untuk itu, sistem multilateral harus dapat bersifat lebih fleksibel terhadap isu terkait hak paten dan hak kekayaan intelektual dalam memproduksi alat medis, obat, dan vaksin kepada negara ketiga," katanya.
Baca Juga: Kemenlu China: WHO Bilang Virus Corona Tak Diciptakan di Lab Wuhan
Selain itu, Menlu Retno juga menekankan bahwa sistem multilateral harus dapat memfasilitasi pergerakan dan alur barang agar dapat terus menopang perdagangan dan rantai pasokan global.