Suara.com - Tidak semua orang bisa menjalani anjuran work from home (WFH) dari pemerintah. Contohnya seperti perempuan paruh baya ini.
Pekerjaannya sebagai pemulung membuatnya terpaksa harus keluar rumah setiap hari. Nahas, lantaran corona ia mengaku sudah tak makan selama dua hari.
Ia menangis tersedu-sedu ketika salah seorang relawan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberinya satu karung beras.
"Saya sudah berhari-hari enggak makan, pak. Dari kemarin juga," katanya sambil mengelap air mata.
Baca Juga: Gaji Tak Dibayar Selama Corona, Buruh Makan Daun-daunan karena Kelaparan
Bukan hanya dirinya yang tak bisa makan, tetapi anak-anaknya yang berada di rumah juga kelaparan karena tak ada yang bisa dimakan.
"Anak-anak saya juga pada sengsara. Terima kasih, banyak orang baik yang mau bantu," kata si ibu, masih dengan terisak-isak.
Ibu itu adalah salah satu penerima beras gratis dari program Operasi Pangan Gratis yang diinisiasi oleh ACT.
Aksi itu dilakukan dalam rangka mengatasi dampak virus corona yang berimbas hingga ke sosial ekonomi. Warga miskin terancam kelaparan karena ekonomi lesu.
Diduga hal ini disebabkan karena banyaknya perusahaan yang merumahkan karyawannya karena tak mampu membayar gaji.
Baca Juga: Ya Tuhan! Puluhan Warga Rohingya Tewas Kelaparan di Laut Saat Corona
Berdasarkan data Disnaker Jawa Barat, selama pandemi corona, ribuan pekerja dipecat oleh perusahaan dan menjadi pengangguran.