Hasil Survei SMRC, Banyak Warga Jawa Barat yang Tak Percaya Bahaya Covid-19

Jum'at, 17 April 2020 | 14:01 WIB
Hasil Survei SMRC, Banyak Warga Jawa Barat yang Tak Percaya Bahaya Covid-19
Suasana di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, tampak masih ramai usai berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Rabu (15/4/2020) ini. (Suara.com/Ummi Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap hari kasus warga yang terjangkit wabah Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Data terakhir dari pemerintah pada Kamis kemarin terdapat 5.516 orang yang positif. Namun kenyatannya, masih banyak warga tak percaya akan bahaya Virus Corona yang mengancam nyawa.

Hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menyebut, Jawa Barat menjadi provinsi yang terendah tingkat kepercayaannya masyarakatnya akan Virus Corona yang dapat mengancam nyawa manusia.

"Jawa Barat hanya 77 persen warga yang menganggap Covid-19 mengancam nyawa," tulis hasil survei SMRC yang dikutip Suara.com, Jumat (17/4/2020).

Kemudian disusul Provinsi Banten 89 persen warganya yang percaya Covid-19 berbahaya bagi nyawa manusia. Disusul Jawa Tengah 91 persen, dan Jawa Timur 96 persen. Sementara itu tingkat kepercayaan warga secara nasional akan bahaya virus corona yaitu 92 persen.

Baca Juga: Pengendara Tak Bermasker saat PSBB Bogor Dicegat Polisi, Nama Dicatat!

"Persentase warganya yang menganggap Covid-19 mengancam nyawa sangat tinggi adalah Sulawesi Selatan (99 persen) dan DKI Jakarta (98 persen)," jelasnya.

Sementara itu, soal kecepatan pemerintah provinsi dalam penanganan wabah ini presentasenya masih masih terlihat rendah dibanding kepercayaan atas bahaya Covid-19. Provinsi Jawa Barat juga berada pada nilai presentase terendah dalam penanganan wabah tersebut menurut warganya.

Mayoritas warga Jawa tengah (73 persen), Jawa Timur (68 persen) dan DKI (62 persen) menilai pemerintah provinsi bergerak cepat.

"Sedangkan di Jawa Barat hanya 39 persen warga menganggap pemerintah provinsi bergerak cepat," tulisnya.

Ini merupakan temuan dalam survei nasional SMRC tentang virus corona. Survei dilakukan pada 9-12 April 2020 terhadap 1200 responden yang diwawancarai melalui telepon yang dipilih secara acak, dengan margin of error 2,9 persen.

Baca Juga: Ridwan Kamil Kritik PSBB Depok: Masih Banyak yang Berkeluyuran, Tegur!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI