Ibu-ibu Korban Begal Justru Dirampok Oknum Polisi saat Pingsan di RS

Kamis, 16 April 2020 | 17:50 WIB
Ibu-ibu Korban Begal Justru Dirampok Oknum Polisi saat Pingsan di RS
Ilustrasi penjambretan. [Kabar Medan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang Ibu rumah tangga bernama Dina (35) mengalami luka-luka akibat aksi bandit yang hendak menjambretnya di atas sepeda motor.

Meski masih bisa selamat dari aksi penjambretan, kendaraan dan tas milik Dina justru dibawa kabur saat hendak dibawa ke rumah sakit oleh pria yang mengaku sebagai anggota polisi.

Dina mengaku, peristiwa ini terjadi pada Rabu (15/4/2020) sekitar pukul 21.00 WIB.

Saat itu, ia baru saja mengantar anaknya ke rumah neneknya di Jalan Brigjen Katamso, Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun.

Baca Juga: Dukun AM Telanjangi Mayat Pria dan Wanita di Sajadah: Biar Dikira Mesum

"Saya baru pulang antar anak saya ke mertua. Nangis minta diantar ke papanya, katanya rindu sama nenek dan papanya,” katanya seperti dilansir dari Kabarmedan.com--jaringan Suara.com, Kamis (16/4/2020).

Seusai mengantar anaknya, ia pun hendak pulang ke rumahnya di Jalan Karya Jaya, Medan Johor. Saat di Jalan AH Nasution (Underpass Titikuning), tiba-tiba Dina dipepet dua orang yang mengendarai sepeda motor. Pelaku pun menarik tas yang dipakai korban.

"Ditarik tas saya. Karena tak bisa lepas-lepas mereka geram, saya yang dibantingnya. Setelah itu saya jatuh dan tak ingat lagi. Seperti dipukulin," ujarnya.

Ia baru tersadar saat berada di ruang UGD Rumah Sakit Mitra Sejati. Ia tidak tahu siapa yang membawa dirinya.

"Begitu kejadian, tak sadar, pingsan. Mereka (sempat) pukul, seret saya, sampai saya tak sadar. Tiba-tiba sadar di CT Scan di (RS) Mitra Sejati," kata dia.

Baca Juga: Nasib Tragis Penghina Nabi Muhammad Setelah Digerebek Ormas Islam

Saat itu ada satu laki-laki yang membawanya ke rumah sakit dan mengaku sebagai anggota polisi. Orang itu juga membawa tas dan sepeda motor miliknya, karena belum ada saudaranya yang tiba di rumah sakit.

Saat proses pemindahan dirinya dari ruang UGD ke kamar, pria yang mengaku polisi itu mengaku akan mengusut serta membantunya. Selain itu, laki-laki itu juga sempat memberikan kain sarung baru yang kebetulan dibawanya.

“Seperti dihipnotis. Dia ambil kerabu dari tas saya, saya nampak, saya diam. Dia pergi pamit bawa kunci sepeda motor beli makanan saya diam juga,” katanya.

Ia dan kerabatnya pun mulai menangis saat pria yang mengaku polisi itu tak kunjung tiba. Dia mengaku kehilangan sepasang kerabu (anting-anting) sebesar 5-6 gram, uang tunai Rp 200.000-an, STNK sepeda motor, dan sepeda motornya.

"Kami lihat CCTV rumah sakit, dia juga yang bawa. Kita nangis-nangis karena sudah dimodusin. Jago kali lah dia. Mudah-mudahan cepat ditangkap, dihukum dan saya dapat hak saya. Soalnya nyawa kan taruhannya," kata dia.

Ia curiga bahwa antara pelaku yang menarik tasnya, pria yang mengaku polisi dan pengamen yang ikut ke rumah sakit adalah satu komplotan.

“Saya berkeras ini komplotan. Si begal itu dan yang satu nyamar jadi polisi sama pengamen itu. Karena mungkin kereta belum diambil sama mereka, belum ada hasil keburu masyarakat datang,” katanya.

Saat ini, korban masih dirawat di Rumah Sakit Mitra Sejati di Jalan AH Nasution, tak jauh dari lokasi kejadian. Dina yang babak belur, mengalami luka lecet dan lebam dari kaki hingga wajah.

Kapolsek Deli Tua, AKP Zulkifli Harahap ketika dikonfirmasi belum memberikan respons terkait kasus yang telah menimpa ibu rumah tangga itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI