Suara.com - Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman buka suara mengenai anggota DPR yang menuai protes lantaran memakai seragam serupa alat pelindung diri (APD) tenaga medis.
Ia berang lantaran banyak warganet yang justru memberikan kritik tajam kepada anggota DPR, seperti yang disampaikan oleh Dokter Berlian lewat akun @berlianidris.
"Tolong jangan foto-foto dengan coverall suit APD seperti ini jika tidak sedang bertugas di RS," tulis @drberlianindris, seperti dikutip Suara.com, Kamis (16/4/2020)
Mendapat kritik tersebut, Habiburokhman melalui akun Twitter pribadinya pun memberikan pembelaan bahwa dirinya dan teman-teman Satgas Covid-19 DPR saat itu hendak memberikan bantuan ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
Baca Juga: Demi Keselamatan, Pemain Persib Imbau Masyarakat Patuhi Aturan Pemerintah
Anggota DPR dari Fraksi Gerindra itu juga menyebutkan kalau, ia bersama rekan-rekanya hanya menggunakan APD sekali pakai.
"Bos, kami pakai APD sekali pakai itu karena mau OTW antarkan sumbangan pribadi termasuk APD ke Wisma Atlet yang berfungsi sebagai RS," balas Habiburokhman.
Namun, pernyataan APD sekali pakai yang dilontarkan Habiburokhman itu kembali dikritisi warganet.
"Berarti 13 APD itu nggak bisa dipakai lagi dunks bang @habiburokhman (karena sekali pakai)? Sedang banyak klinik, rumkit dan nakes teriak kurang APD kan bang?" tanya @kemlonih.
Tak berselang lama, kritikan tersebut kemudian direspons oleh Habiburokhman yang mengaku sakit hati, niat baik anggota DPR justru disalahartikan.
Baca Juga: Anggota DPRD Dijambret saat Jalan-jalan di Tengah Pandemi Corona
"Saya gak mau riya, tapi sakit hati jika kawan-kawan yang all out pakai uang pribadi diserang membabi buta," ujar Habiburokhman.
Ia pun menjelaskan, bahwa sumbangan yang diberikan anggota DPR berasal dari uang pribadi yang bila dikumpulkan jumlahnya fantastis. Jadi tidak semestinya dihujat karena memakai APD.
"Asal tau aja sumbangan APD Angwan Grd aja nilainya 700 juta. Lalu kami ihtiar proteksi diri pakai 13 APD diserang!!," kata Habiborokhman, memungkasi.
Anggota DPR Pose Pakai APD, Bikin Publik Murka: Nyesel Pilih Mereka
Satgas Lawan Covid-19 DPR RI mendadak menuai sorotan di media sosial, selepas memamerkan foto berseragam alat pelindung diri (APD).
Foto tersebut viral setelah dibagikan oleh pemilik akun Twitter @Hanifah933, Rabu (15/4/2020).
Terlihat sejumlah anggota Satgas Lawan Covid DPR tengah berdiri di depan lobi Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Mereka mengenakan seragam putih dan sebagian di antaranya juga tampak memakai masker.
Satgas Lawan Covid-19 DPR lalu memamerkan pose mengepal tangan ke hadapan kamera.
Sayangnya, foto tersebut menuai kecaman dari warganet lantaran dinilai berlebihan memakai APD.
Pasalnya diketahui, tenaga medis Indonesia yang berjuang melawan virus corona. masih kekurangan APD
"Dear @DPR_RI foto selfie dengan memakai baju APD, sementara paramedis di seluruh nusantara berjibaku kekurangan APD. Your are all embarrassing and heartless (Kalian sangat memalukan dan tidak punya hati --red)," tulis @Hanifah933.
Kecaman itu lantas ditimpali oleh warga Twitter lainnya seperti @winu_waluya yang mengatakan, "Nyesel banget milih mereka...sumpah".
Kenakan Pakain Mirip APD Viral, DPR Bingung yang Dibahas Bukan Sumbangannya
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjawab soal foto viral ketika perwakilan anggota Satgas Lawan Covid-19 DPR yang disangka memakai pakaian menyerupai alat pelindung diri (APD) dengan berlatar belakang Gedung Nusantara III.
Apabila dilihat sekilas, pakaian bernuansa putih polos itu memang terkesan seperti APD.
Namun, Wakil Ketua DPR sekaligus Koordinator Satgas Lawan Covid-19 Sufmi Dasco Ahmad menegaskan pakaian tersebut hanya menyerupai, tetapi dari segi bahan berbeda dengan APD yang dipakai tenaga medis.
Lagipula, kata Dasco, pakaian serba putih itu merupakan seragam khas milik Satgas Lawan Covid-19 yang dipakai dalam rangka menyumbangkan APD untuk para tenaga medis.
"Yang kami pakai itu menyerupai, tapi bahannya berbeda. Sementara kami ke sana kan menyumbang APD yang benar-benar bisa dipakai untuk tenaga medis. Namanya seragam satgas kan kita boleh saja, itu kan sedang Covid begitu. Tapi bahannya berbeda dengan yang seragam untuk APD untuk medis. Nah yang kami sumbangkan itu kan lebih banyak dan kualitasnya lebih ya memang standar APD, beda dengan yang kami pakai," tutur Dasco kepada wartawan, Rabu (15/4_