Resmi! Pemerintah: Puncak Wabah Corona Bulan Mei, Capai 95.000 Orang

Kamis, 16 April 2020 | 15:55 WIB
Resmi! Pemerintah: Puncak Wabah Corona Bulan Mei, Capai 95.000 Orang
Tangkapan layar siaran streaming BNPB saat pakar gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan materi, Rabu, 15 April 2020. [ANTARA/A Rauf Andar Adipati]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memproyeksikan puncak kasus positif corona di Indonesia akan terjadi pada awal Mei 2020 hingga awal Juni 2020.

Estimasi pasien positif covid-19 pada puncak penyebaran itu mencapai 95 ribu kasus.

“Kami telah kaji dan kombinasikan semua prediksi dan kami percaya puncak dari pandemi di Indonesia ini akan mulai terjadi di antara awal Mei 2020 hingga sekitar awal Juni 2020. Kasus selama masa puncak ini kumulatif 95 ribu kasus,” kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, Kamis (16/4/2020).

Wiku mengatakan, prediksi itu datang dari berbagai kajian yang dilakukan para ahli, dan lembaga ilmiah.

Baca Juga: Waspada! 5 Minggu Lagi Puncak Penyebaran Wabah Corona di Indonesia

Setelah masa puncak di awal Juni, kenaikan jumlah kasus positif akan mulai melandai.

Periode Juni hingga Juli 2020, kata Wiku, jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 106 ribu kasus.

Wiku mengemukakan, pemerintah akan terus berupaya untuk memutus rantai penularan virus Corona baru agar jumlah kasus positif tidak mencapai angka yang diprediksikan.

“Bagaimanapun kita percaya angka ini bukan angka yang sudah rigid. Kami terus menerapkan berbagai kebijakan agar jumlah kasus positif bisa lebih rendah dari yang diproyeksikan,” ujar Wiku.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia terus mengevaluasi kebijakan penanganan covid-19 setiap hari guna memberikan dampak lebih maksimal dalam upaya melawan pandemi.

Baca Juga: Puncak Penyebaran Virus Corona di Indonesia Diprediksi Terjadi saat Lebaran

"Setiap hari kami mengevaluasi kebijakan, mencoba membuatnya dapat diterapkan dan memberikan dampak lebih dalam upaya melawan virus," ujar Retno.

Menlu mengatakan kebijakan yang diambil pemerintah selalu didasari relevansi dan karakter kebudayaan, kondisi demografi dan ekonomi.

Retno juga menyampaikan kembali pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa tidak ada kebijakan atau formula yang dapat diimplementasikan secara pas bagi semua negara. COVID-19 merupakan tantangan semua negara tanpa terkecuali.

Hal terpenting dilakukan saat ini adalah belajar dari pengalaman negara-negara lain.

“Diperlukan kerja sama antara setiap warga negara untuk menjalankan sejumlah fokus prioritas, yakni mengatasi pandemi, memitigasi dampak ekonomi dan melindungi warga negara,” ujarnya.

REKOMENDASI

TERKINI