Dewas Pecat Helmy Yahya Diancam: Leher Mau Dipatahkan hingga Teror Buaya

Kamis, 16 April 2020 | 15:24 WIB
Dewas Pecat Helmy Yahya Diancam: Leher Mau Dipatahkan hingga Teror Buaya
Bidik layar terkait bukti-bukti yang dibeberkan Ketua Dewas TVRI Arief Hidayat kepada DPR. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Pengawas (Dewas) TVRI Arief Hidayat mengungkapkan maraknya provokasi dan persekusi yang dilakukan pihak internal mereka, yakni karyawan dalam menanggapi pemberhentian Helmy Yahya sebagai Direktur Utama.

Diketahui, menyusul Helmy, Dewas juga menonaktifkan tiga direktur lainnya.

Arief menyampaikan provokasi dan ancaman yang ditujukan kepada Dewas itu disampaikan secara frontal melalui media sosial. Provokasi dan ancaman itu ia kumpulkan menjadi bahan presentasi yang kemudian dipaparkan saat rapat virtual dengan Komisi I DPR.

"Ini adalah contoh persekusi yang ada tentang di pojok kanan ada tulisan batang lehernya minta dipatahkan, kemudian ada foto bahwa sepertinya mau siap tempur, ada juga komentar dibuang saja di sarang buaya, tunggu diserbu dan sebagainya yang kami sangat prihatin ancaman dengan bentrok fisik adalah sangat memprihantinkan situasi di TVRI. Saya rasa di lembaga negara yang lain hampir tidak ada seperti ini," kata Arief, Kamis (16/4/2020).

Baca Juga: Tips Lebih Produktif Bekerja dari Rumah dengan WhatsApp

Bidik layar terkait bukti-bukti yang dibeberkan Ketua Dewas TVRI Arief Hidayat kepada DPR. (istimewa)
Bidik layar terkait bukti-bukti yang dibeberkan Ketua Dewas TVRI Arief Hidayat kepada DPR. (istimewa)

Kalimat bernada ancaman, kata Arief juga ditemukan di WhatsApp grup (WAG) yang beranggotakan para karyawan LPP TVRI.

Ia menceritakan dalam WAG tersebut juga didapatkan sejumlah senjata tajam dan kalimat saling mengamcam antarkaryawan.

"Kami prihatin punya tanggung jawab kepada DPR dan kepada semua stakeholder bahwa harus aman dan terkendali sehingga konflik fisik ini sudah mengarah ancam-mengancam dan pertentangan internal dan sudah mengarah kepada kriminal di mana ada senjata tajam ada. Jangan lupa bawa badik misalnya itu adalah pernyataan yang secara ITE sebagainya sangat memprihatinkan," ujar Arief.

Bahkan dibeberapa bukti yang ia temukan, ada dugaan bahwa direksi juga ikut campur dalam konflik maupun provokasi di internal TVRI buntut dari pemecatan Helmy Yahya.

"Kemudian selanjutnya dua gambar ini hanya menyampaikan bahwa direksi juga ikut dalam hal ini di mana kadang-kadang ikut menyemangati, ikut ada provokasi dan juga ada aktif di komite penyelamat. Sehingga ini adalah bagian yang kita melihat tidak semestinya diambil langkah oleh direksi yang masih menjabat di dalam sebuah lembaga negara. Kalau sudah tidak menjabat silakan saja," tutur Arief.

Baca Juga: Ombudsman: Stafsus Milenial Jokowi Andi Taufan Lakukan Maladministrasi

Sebelumnya, Arief Hidayat menceritakan ihwal buntut dari pemecatan Helmy Yahya sebagai Direktur Utama LPP TVRI. Ia mengungkapkan pasca pemberhentian Helmy, pihak direksi justru meminta Dewas untuk lengser.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI