Anaknya Ditembak Aparat di Papua, Ortu: Dia Pergi Cari Ikan untuk Keluarga

Rabu, 15 April 2020 | 19:58 WIB
Anaknya Ditembak Aparat di Papua, Ortu: Dia Pergi Cari Ikan untuk Keluarga
Jenazah Eden Armando Bebari (19) dan Ronny Wandik (21), dua korban penembakan di Mimika, pada Selasa (14/4/2020) berada di RSUD Timika. [Jubi.co.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demi Bebari sangat terpukul mengetahui putra kebanggaanya, Eden Armando Bebari (19) dan rekan anaknya itu tewas ditembak aparat yang tengah bertugas di Papua. Saat itu, Eden dan rekan anaknya itu tengah memancing ikan.

Bebari menegaskan kalau Eden bukanlah bagian dari Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang tengah menjadi aparat TNI-Polri, melainkan mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tangerang Selatan, Banten.

Seperti yang dikutip dari jubi.co.id - jaringan Suara.com, Bebari bercerita kalau Eden merupakan anak yang ceria. Kalau Eden pulang, ia memilih untuk mnghabiskan waktu liburannya untuk mencari ikan.

“Dia selalu pergi cari ikan untuk adiknya, saudara-saudaranya di rumah,” kata Bebari saat dihubungi, Selasa (14/4/2020).

Baca Juga: Ada Fenomena Horor, Gery Tinggalkan Ruang UKS SD Tempat Karantina Corona

Eden merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Ia memiliki dua kakak perempuan dan satu adik perempuan. Saat ini Edan tengah menempuh semester tiga jurusan Teknik Komputer di UMN, Tangerang Selatan.

Bebari mengungkapkan sejak ada pandemi virus Corona atau Covid-19, ia harus tinggal terpisah dengan anak-anaknya. Bebari dan istri tinggal di Sentani, Jayapura. Sedangkan keempat anaknya tinggal di Kuamki Lama, Timika.

Sambil menangis, Bebari tidak menyangka anak kebanggaannya itu harus meninggal di tangan aparat keamanan.

Ia menegaskan kalau Eden hanyalah anak kuliahan seperti biasa dan sama sekali tidak terlibat dengan KKSB.

"Mereka hanya anak kecil, mereka anak sekolah, anak kuliahan. Hanya dia (Eden) satu-satunya anak laki-laki saya, cuma satu itu. Semua ini karena pasukan organik yang datang ke sini, seharusnya mereka mengerti (kebiasaan) masyarakat di sini,” kata Bebari masih sambil menangis.

Baca Juga: Zinedine Zidane dan Pep Guardiola Ambil Bagian Perangi Virus Corona

Bebari juga menyayangkan ketika mendengar adanya versi kronologi kalau Eden dan temannya yang juga ditembak itu merupakan KKSB. Ia menyebut dalam kronologi versi itu ditemukan barang bukti rokok, amunisi, gelang KKB, senapan molo, senjata laras panjang.

"Itu semua tidak benar sama sekali, karena anak ini baru umur 19 tahun. Anak ini sedang kuliah, dia tidak mengerti dengan hal-hal macam begini,” ucapnya.

Dengan adanya kejadian ini, Bebari dan keluarga akan bertemu pimpinan aparat keamanan di Mimika, untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku yang sudah menghilangkan putra satu-satunya.

Bebari kemudian berharap pelakunya bisa segera ditangkap dan diserahkan ke pengadilan sipil.

"Saya tidak mau (pelaku diadili) di pengadilan militer. Saya (juga) minta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia melakukan penyelidikan dan penyidikan,” pintanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI