Suara.com - Ason Sopian, seorang kepala keluarga di Batam, Kepulauan Riau, terpaksa menjajakan ponsel miliknya yang rusak dari rumah ke rumah demi membeli beras di tengah wabah virus corona covid-19.
Kisah itu didapatkan dalam perjalanan relawan Batam Lawan Corona beberapa hari lalu.
Seorang ayah dari lima orang anak yang masih kecil-kecil dan hidup dalam keprihatinan.
Ason Sopian tak memiliki pekerjaan tetap. Ia pernah bekerja di bengkel, tapi sekarang sudah tak lagi.
Baca Juga: PSBB Corona, Orang Miskin di Bekasi Bisa Minta Makan di 12 Dapur Umum Ini
Kelima anaknya tak seorang pun yang bersekolah. Ketiadaan biaya membuat Ason Sopian terpaksa harus memupus cita-cita anaknya.
Tak ingin anaknya kelaparan, Ason Sopian menjual handphone rusaknya keliling ke rumah-rumah warga. Ia menawarakan handphone itu seharga Rp 10 ribu demi dapat membeli beras.
Uang itu ia gunakan untuk makan anak dan istrinya dan cukup membeli 1 kilogram beras untuk dimasak. Istrinya berjualan tempe. Sebulan berpenghasilan Rp 1 juta.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja rasanya tidak cukup. Ason Sopian tinggal di Kavling Kamboja, Blok B1, Nomor 87 RT04 RW15 Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam.
Di sana ia hidup dan tinggal bersama lima orang anak dan seorang istri. Tempat tinggal pun ia mengaku masih menyewa.
Baca Juga: Selama Corona, Ojol dan Si Miskin Dapat Makan Siang Gratis di Bandung
Seorang dari lima anaknya lahir sebagai seorang disabilitas. Relawan Batam Lawan Corona, Ajo Hendri, awalnya mencoba mencari keberadaan Ason Sopian. Dan akhirnya menemukannya.