PSBB Buat Warga Kehilangan Pekerjaan, Anies: Hilang Nyawa Tak Bisa Kembali

Rabu, 15 April 2020 | 15:57 WIB
PSBB Buat Warga Kehilangan Pekerjaan, Anies: Hilang Nyawa Tak Bisa Kembali
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan penundaan Formula E 2020 Jakarta dalam konferensi pers di Balai Kota, Jakarta, Rabu (11/3/2020). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab pertanyaan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berimbas pada warga hingga kehilangan pekerjaan.

Pertanyaan tersebut disampaikan oleh pembawa acara Indonesia Lawyers Club, Karni Ilyas melalui teleconference dengan Anies, pada Selasa (14/4/2020) malam.

Dalam acara tersebut, Anies mengaku bahwa kehilangan pekerjaan karena dampak virus corona ini memang dirasa sangat berat. Tapi ia mengutamakan keselamatan warganya.

"Kehilangan pekerjaan itu memang amat berat, tapi kehilangan nyawa tidak tahu bagaimana mengembalikannya," ujar Anies.

Baca Juga: Update Corona RI Tembus 5.000, Pasien Positif COVID-19 Jadi 5.136 Orang

Anies mengatakan jika kehilangan pekerjaan nanti dapat dicari jalan keluar dan solusinya.

"Tapi kalau kehilangan nyawa saya rasa belum ada yang rumusnya untuk mengembalikan itu," ucapnya.

Anies menegaskan bahwa sejak awal Pemprov DKI Jakarta berpihaknya kepada warga yang bekerja di sektor informal dan paling terdampak wabah ini.

"Kita dari awal ingin sektor mikro, kecil, informal dan kaki lima punya kesempatan tumbuh berkembang," ucap Anies.

Meskipun demikian, Anies tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan warganya. Ia tidak mau mengambil resiko sehingga penularan Covid-19 menjadi semakin pesat.

Baca Juga: Corona Menyerang, Kegagalan Pasar Datang

"Kami merasa menyelamatkan nyawa, menyelamatkan saudara sebangsa adalah prioritas yang pertama," kata Anies.

Dalam kesempatan itu, Anies juga khawatir dengan angka penguburan di DKI Jakarta yang menggunakan prosedur Covid-19 terus mengalami peningkatan signifikan dalam waktu satu bulan ini.

Bahkan, menurut Anies, pihak rumah sakit telah menyarankannya untuk memberlakukan kebijakan melakukan pemakaman jenazah dengan  prosedur Covid-19.

"Meskipun pengetesan kita hasilnya menunjukkan case fatality rate yang tidak banyak. Tapi rumah sakit-rumah sakit kita sudah meminta kepada Pemprov untuk melakukan pemakaman dengan protap Covid-19," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI