Suara.com - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan, tes Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction atau RT-PCR lebih akurat mengidentifikasi Virus Corona ketimbang Rapid test.
Wiku menyebut RTPCR ini lebih populer dikenal masyarakat dengan nama test swab lendir di bagian yang paling banyak mengandung virus.
Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat usap melalui hidung. Selain dari hidung, sampel cairan tubuh untuk tes ini dapat juga diambil dari dahak.
"Ini pemeriksaan lebih akurat karena pemeriksaan terhadap virus bukan antibodi," kata Wiku dalam diskusi di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (15/4/2020).
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Kepri Bisa Cek Sampel Swab Pakai PCR Bantuan Singapura
Selain tes swab, ada pula rapid test atau tes cepat. jenis ini mengambil sampel darah untuk mengukur kondisi antibodi di tubuh peserta tes. Sehingga dapat diketahui reaksi tubuh peserta tes untuk melawan virus.
"Misalnya kita sehat atau OTG disitu kita sehat kalau diuji rapid test hasilnya bisa negatif karena belum ada gejala atau baru saja tapi antibodinya belum cukup, hasilnya bisa negatif," ucap Wiku.
Oleh sebab itu tes swab yang selanjutnya diperiksa di laboratorium menjadi penting karena mungkin saja seseorang dinyatakan negatif COVID-19 saat rapid test karena daya tahan tubuhnya sedang bagus, namun saat dilakukan tes swab baru diketahui tubuhnya telah terinfeksi virus corona.