Mahasiswi UNPRI Medan Teriak Sebelum Dibunuh di Angkot Medan: Yesus Tolong!

Rabu, 15 April 2020 | 13:14 WIB
Mahasiswi UNPRI Medan Teriak Sebelum Dibunuh di Angkot Medan: Yesus Tolong!
Mahasiswi Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, Juliana Liem (26) dibunuh dengan sadis di sebuah angkuan umum di Medan Sumatera Utara. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahasiswi Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, Juliana Liem (26) sempat berteriak memanggil nama Tuhan Yesus sebelum dibunuh dengan sadis dalam angkot. Juliana Liem dibunuh di dalam angkutan kota 103 Trayek Unimed-Pancur Batu.

Pembunuhan itu terjadi, Senin (13/4/2020) kemarin. Teriakan Juliana Liem terungkap saat polisi memeriksa sejumlah saksi.

Tim menemukan saksi yang berada di sepanjang Simpang Selayang. Sepasang suami istri yang sempat mendengar suara teriakan perempuan dari dalam angkot.

“Yesus tolong,” begitu kata polisi menirukan kesaksian saksi.

Baca Juga: Juliana Liem Mahasiwi Universitas di Medan Dibunuh di Angkot, Mayat Dibuang

Juliana Liem dirampok sebelum di bunuh. Juliana Liem juga dianiaya di dalam mobil.

Mayatnya dibuang ke kawasan Dusun I, Desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.

Kasus pembunuhan itu bermula saat Juliana Liem pulang dari kantornya di Medan. Selain kuliah, Juliana Liem juga sudah bekerja.

Kemudian di situ terlihat Juliana Liem awalnya naik angkot Rahayu 103 jurusan Pancur Batu-Universitas Negeri Medan sekitar pukul 19.30 WIB. Juliana Liem terlihat naik dari Jalan HM Yamin, Medan. Di sanalah Juliana Liem dirampok dan dibunuh, Senin (12/4/2020).

Kurun waktu 36 jam personil Polrestabes Medan menangkap Juliana Liem. Pelakunya, sopir angkot Tomi Keliat (29) warga Jalan Dewantara, Desa Hulu, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang dan Tato Sembiring (28) warga Sempakata, Padang Bulan, Medan Selayang.

Baca Juga: Pelaku Pemerkosa dan Pembunuhan Keji Siswi SMP di OKU Ditangkap Polisi

Keduanya di lumpuhkan dengan tembakan. Menurut Polisi keduanya dilumpuhkan karena melakukan perlawanan.

“Pelaku yang tewas ditembak polisi karena mengeluarkan sebilah pisau saat hendak ditangkap polisi,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Jhonny Eddizon Isir, Selasa (14/4/2020).

Motif dibalik pembunuhan tersebut yakni perampokan. Awalnya korban menaiki angkota Rahayu 103 Trayek Unimed-Pancur Batu yang dikemudikan oleh Tomi Keliat dengan ditemani oleh Tato Sembiring di seputar Jalan H.M. Yamin. Namun, kedua pelaku ternyata perampok barang-barang milik korban dan menganiayanya di dalam angkot tersebut.

“Korban kemudian dibunuh dan mayatnya ditemukan di Dusun I, Desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang pada Minggu (12/4) lalu,” Jelas Jhonny.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI