Pasien Corona Tembus 10.000, India Resmi Perpanjang Masa Lockdown

Reky Kalumata Suara.Com
Rabu, 15 April 2020 | 07:23 WIB
Pasien Corona Tembus 10.000, India Resmi Perpanjang Masa Lockdown
Suasana di kawasan Rajpath, India yang sepi usai pemerintah setempat memberlakukan lockdown atau karantina akibat wabah virus corona yang telah menjangkiti 300 lebih warganya. (Foto: AFP/Xavier Galiana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah India pada Selasa (14/4/2020) resmi memperpanjang waktu karantina atau lockdown sampai 3 Mei di seluruh wilayah mengingat jumlah pasien positif virus corona atau COVID-19 di negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu menembus angka 10.000 jiwa, meskipun isolasi massal telah diberlakukan selama tiga minggu.

Perdana Menteri Narendra Modi dalam pidatonya yang disiarkan via televisi menyampaikan pemerintah harus mencegah penularan virus ke wilayah baru. Walaupun demikian, ia mengumumkan aturan pembatasan akan dicabut pada minggu depan di daerah yang kurang terdampak sehingga kegiatan pokok dapat kembali berjalan.

"Sampai 3 Mei nanti, tiap warga India akan tetap berada di bawah aturan karantina. Saya meminta seluruh masyarakat India untuk menghentikan penyebaran virus corona ke daerah lain," kata PM Modi sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara dari Reuters.

Perdana menteri India Narendra Modi. [AFP/Dibyangshu Sarkar]
Perdana menteri India Narendra Modi. [AFP/Dibyangshu Sarkar]

Pernyataan itu disampaikan Modi setelah data pemerintah menunjukkan jumlah pasien positif COVID-19 di India mencapai 10.363 jiwa dan 339 di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: RS Darurat Corona di Wuhan Resmi Ditutup Usai Pasien Terakhir Sembuh

Meskipun jumlah pasien di India cukup rendah apabila dibandingkan dengan kasus di negara-negara barat seperti Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol, sejumlah ahli kesehatan khawatir penderita COVID-19 di India kemungkinan lebih tinggi dari data resmi. Pasalnya, kapasitas pemeriksaan di India rendah.

"Bangsa ini diuntungkan dengan aturan jaga jarak dan karantina wilayah. Jika dilihat hanya dari perspektif ekonomi, harga yang dibayarkan tentu mahal. Kita telah membayar mahal, tetapi itu tidak sebanding dengan melindungi nyawa rakyat India," ujar Modi.

Modi menawarkan bantuan langsung ke jutaan warga India yang kehilangan pekerjaan setelah sektor perekonomian senilai 2,9 triliun dolar AS lumpuh. Namun, Modi mengatakan ia merasakan penderitaan rakyat, antara lain keluarga yang berjuang mendapatkan makanan dan banyak pekerja migran yang tidak dapat kembali ke desanya.

Sementara itu di negara tetangga, Pakistan juga akan memutuskan kelanjutan aturan karantina wilayah yang berakhir pada Rabu (15/4).

Bank Dunia mengumumkan pertumbuhan ekonomi di India dan negara-negara Asia Selatan akan turun ke tingkat paling rendah dalam waktu empat dasawarsa terakhir pada tahun ini akibat pandemi virus corona.

Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona, Marouane Fellaini Berterima Kasih kepada Medis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI