Narik Angkot Saat Pandemi Covid-19, Riki Wajibkan Penumpang Pakai Masker

Selasa, 14 April 2020 | 20:25 WIB
Narik Angkot Saat Pandemi Covid-19, Riki Wajibkan Penumpang Pakai Masker
Ilustrasi angkot di Tanah Abang, Jakarta Pusat. [Suara.com/Lili Handayani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sopir angkot bernama Riki (27) mengatakan penumpangnya saat ini tidak banyak. Menjelang siang, warga asal Kayuringin Jaya, Bekasi, Jawa Barat, ini hanya membawa tiga penumpang menuju Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Selagi menunggu para penumpang, sopir angkutan umum M 26 dengan trayek Kampung Melayu - Bekasi ini berteduh dibawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Dalam mobil sewanya, baru ada satu penunpang seorang ibu-ibu.

Riki mengaku tak khawatir meski harus berjibaku menarik angkutan umum saat pandemi Covid-19 tengah merebak. Jika tidak menarik angkutan umum, dia tak tahu harus mencari uang dengan cara apa.

"Saya, setiap narik angkot tidak takut. Kalau tidak narik, mau apa lagi?" kata Riki kepada Suara.com di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa (14/4/2020).

Baca Juga: Trending di Twitter, Perempuan Ini Dianggap Bagikan Tips Keliru Soal Corona

Untuk itu, Riki patuh pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, yakni tetap menggunakan masker. Bahkan, jika ada penumpang yang tak memakai masker, dia tak segan mengingatkan.

"Wajib pakai masker sekarang. Baik sopir maupun penumpang wajib pakai masker," tuturnya.

Hal itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, trayek yang ditempuh Riki berada di dua kawasan, yakni Provinsi DKI Jakarta dan Kota Bekasi.

Ketika di perbatasan, kata Riki, tak jarang ada petugas yang kerap mengecek mobil yang dia bawa. Misalnya, petugas memastikan kapasitas angkutan umum agar tak kelebihan muatan hingga keperluan mendasar saat pandemi Covid-19 yaitu masker.

"Karena lewat batas Jakarta-Bekasi, semua kendaraan diberhentikan semua. Petugas kadang ngecek, apakah mobil mengangkut banyak orang. Kadang, petugas memastikan sopir dan penumpang pakai masker," beber Riki.

Baca Juga: 4 Bule Pesta di Bali saat Wabah Corona Dikenakan Wajib Lapor

Soal posisi duduk penumpang, kata Riki, juga diatur berjarak dan tidak berhimpitan. Bahkan, bangku di sebelah kiri kemudi dibiarkan kosong.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI