Tegakkan Social Distancing, Polisi Bersenjata Usir Pelayat di Pemakaman

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 14 April 2020 | 16:57 WIB
Tegakkan Social Distancing, Polisi Bersenjata Usir Pelayat di Pemakaman
Sejumlah anggota polisi Australia berjaga di sudut jalan. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hati Helen Kolovos seorang wanita di Victoria, Australia, hancur setelah diperlakukan bak kriminal oleh dua anggota polisi. Dengan menenteng senjata, polisi mengganggu upacara pemakaman ayah Helen akhir pekan kemarin.

Helen mengatakan dua polisi bersenjata memasuki gereja ketika upacara pemakaman ayahnya tengah berlangsung. Dua polisi tersebut langsung menghitung jumlah pelayat dan memberikan teguran keras kepada Helen.

Berdasarkan aturan pemerintah Australia, pemakaman di masa pandemi virus corona COVID-19 hanya boleh dihadiri oleh 10 pelayat. Hal itu menjadi bagian dari mekanisme social distancing yang diberlakukan pemerintah.

"Keluarga kami berasal dari Yunani, dan mengusir pelayat adalah sebuah misi mustahil bagi kami. Tapi kami terpaksa. Kami harus memilih anggota keluarga kami sendiri dan berkata 'Anda boleh masuk, dan Anda tidak'," kata Helen dikutip the guardian, Senin (13/4/2020).

Baca Juga: Mayat Perempuan Tanpa Kepala Gegerkan Warga, Telapak Kaki Juga Hilang

"Melihat polisi datang saat itu, hati saya hancur lebur," sambung Helen.

"Benar-benar sebuah penghinaan, menenteng senjata ke dalam gereja orang Yunani. Itu bertentangan dengan agama kami."

"Mereka (polisi) masuk tanpa memberikan penghormatan. Mereka langsung berbicara kepada para pelayat dan mencatat nama mereka, sementara kami harus menggotong peti mati ayah saya."

"Tak bisakah mereka berhenti sebentar dan memberikan sedikit penghormatan? Hati saya benar-benar hancur, momen perpisahan dengan ayah saya direnggut!"

Petugas medis di Asutralia menjemput warga yang terinfeksi virus corona. [AFP]
Petugas medis di Asutralia menjemput warga yang terinfeksi virus corona. [AFP]

Sejak bulan Maret, keputusan pemerintah untuk membatasi kehidupan warga Australia telah memberikan kewenangan lebih kepada anggota polisi yang bertugas untuk mengamati dan mengawasi publik.

Baca Juga: Update Corona RI 14 April: ODP 139.137 Kasus, PDP Tembus 10.482 Orang

Bahkan polisi diberikan kuasa untuk menangkap warga yang berkumpul lebih dari dua orang, atau mereka yang hanya sekedar keluar rumah tanpa alasan jelas.

Pada 5 April 2020, tercatat kepolisian Victoria mengeluarkan 199 surat denda kepada warga yang dianggap melanggar. Delapan hari kemudian, atau pada 13 April, jumlah pelanggar meningkat menjadi 931 orang.

Dilansir worldometers.info, jumlah penderita virus corona di Australia per hari Selasa (14/4/2020) tercatat sebanyak 6398 orang. 3494 orang sudah dinyatakan sembuh dan 61 orang dinyatakan meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI