Temuan Warganet, Kejanggalan di Surat Stafsus Jokowi untuk Camat

Selasa, 14 April 2020 | 14:18 WIB
Temuan Warganet, Kejanggalan di Surat Stafsus Jokowi untuk Camat
Surat edaran Stafsus Presiden Andi Taufan. (Twitter/@Nicho_Silalahi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Surat dari staf khusus Presiden Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra, tengah menjadi buah bibir warganet. Sebab, dia menyelipkan perusahaannya di surat tersebut.

Namun, bukan cuma itu saja. Ramai di linimasa jejaring sosial Twitter, warganet pun membeberkan kejanggalan dari surat tersebut versi mereka.

Salah seorang warganet pengguna akun Twitter @BNGPY, merasa curiga sebab surat berkop Sekretariat Kabinet tersebut langsung ditujukan kepada camat.

"Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra mengirim surat —berkop SEKRETARIAT KABINET— kepada camat di seluruh wilayah Indonesia agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menanggulangi Covid-19," cuit pengguna akun @BNGPY.

Baca Juga: Saran Madani Agar Kesalahan Stafsus Tak Terulang; Jangan Dijadikan Pajangan

Dia pun menegaskan sekali lagi dalam cuitan berikut bahwa surat tersebut berkop Sekretariat Kabinet dengan huruf kapital semua: "BERKOP SURAT SEKRETARIAT KABINET."

Akun @BNGPY pun berkicau, "Surat berkop sekretariat kabinet, ditandatangani oleh staf khusus, dan ditujukan LANGSUNG ke camat-camat."

Lalu pengguna akun @IwanSumule menimpali, "Yang bener saja, mosok ada surat dari istana langsung ke kecamatan. Hancur tatanan administrasi kenegaraan."

Pengguna akun @aryfaryf mengendus kejanggalan lain. Tembusan surat tersebut hanya ke Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, tanpa ada tembusan ke Menteri Dalam Negeri dan kepala daerah.

"Yang aneh tembusan ke Menteri PDT dan bablas tanpa ada tembusan ke Mendagri, Gubernur, Walikota dan Bupati. Emang kecamatan di bawah Kementerian PDT apa? Belajar lagi tuh Tata Kelola Pemerintahan biar pinter dikit," tulis akun @aryfaryf.

Baca Juga: Stafsus Bikin Ulah, Mardani Ali Sera: Presiden Harus Bertanggung Jawab

Heboh surat untuk camat

Beredar surat bertanda tangan Staf Khusus Presiden RI Andi Taufan Garuda Putra kepada para camat seluruh Indonesia untuk bekerja sama dengan dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19.

Dalam surat yang berkop Sekretariat Kabinet Republik Indonesia itu, Andi mencantumkan PT Amartha Mikro Fintek untuk turut bekerja sama dalam program penanggulangan Covid yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transpmigrasi.

PT Amartha adalah perusahaan di bidang pinjaman dana kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah di mana Andi menjadi CEO-nya.

Melalui keterangan dalam surat tersebut, Andi menuliskan bahwa petugas lapangan Amartha akan berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat.

Selain itu, PT Amartha akan melakukan pendataan kebutuhan APD di Puskesmas atau layanan kesehatan desa, dan memenuhi jalur donasi.

Surat edaran tertanggal 1 April 2020 itu menyebut akan menjalankan program kerjasama untuk wilayah Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Perwakilan perusahaan tersebut menyebut telah menyiapkan 3000 tim lapangan untuk 12.300 desa yang akan dikerahkan tanpa biaya apa pun.

Permintaan maaf

Staf Khusus Presiden RI Andi Taufan Garuda Putra menyampaikan permohonan maaf terkait surat yang ditujukan kepada para camat seluruh Indonesia untuk bekerja sama dengan dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19.

Dalam keterangan tertulisnya, Andi juga mencabut surat tersebut usai mendapat kritikan dari sejumlah pihak.

"Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut," ujar Andi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/4/2020).

Andi mengakui bahwa kesalahannya menjadi pelajaran penting ke depannya dalam hal memberikan kontribusi kepada Indonesia.

"Untuk itu saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan masukan. Tentunya hal ini akan menjadi pelajaran penting bagi saya sebagai anak muda yang ingin memberikan kontribusi untuk negeri, agar tetap mengikuti kaidah aturan dalam sistem birokrasi," ucap dia.

CEO PT Amartha Mikro Fintek itu menuturkan surat yang ditujukan kepada para camat bersifat pemberitahuan dukungan kepada program Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

"Maksud saya ingin berbuat baik dan bergerak cepat untuk membantu mencegah dan menanggulangi Covid-19 di desa, melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya," ucap dia.

Lebih lanjut, Andi mengatakan surat pemberitahuan tersebut, murni atas dasar kemanusiaan dan dengan biaya PT Amartha dan donasi masyarakat, yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel.

Ia menegaskan surat pemberitahuan tersebut dilakukan tanpa menggunakan anggaran negara, baik APBN maupun APBD.

Andi berjanji akan terus bergerak membantu Pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19. Selain itu juga bekerjasama dan bergotong royong dengan seluruh lapisan masyarakat, baik Pemerintah, swasta, lembaga dan organisasi masyarakat lainnya untuk menanggulangi Covid-19 dengan cepat.

"Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang timbul. Apapun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI