Suara.com - Akibat penuhnya rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Batam Kepulauan Riau, seorang pasien positif Corona meninggal dunia pada Sabtu (11/4/2020) silam.
Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Batam HM Rudi melalui keterangan tertulis yang diterima Batamnews-jaringan Suara.com.
"Karena kondisinya terlihat semakin melemah tim medis mengupayakan untuk dilakukan rujukan ke RS rujukan pemerintah. Tetapi saat itu RS rujukan sudah penuh," ujar Rudi seperti dilansir Batamnews, Selasa (14/4/2020).
Diketahui, pasien berjenis kelamin pria berusia 62 tahun yang bekerja sebagai juru ukur di Pelabuhan Punggur, terpaksa dirawat di ruang isolasi rumah sakit swasta di Batam Centre.
Baca Juga: 39 ABK KM Kelud di Batam Positif Corona Lewat Rapid Test COVID-19
"Pria tersebut berasal dari Bandung, dan baru dua bulan tinggal di Batam,” kata Wali Kota Batam, Rudi.
Seminggu sebelum masuk rumah sakit, yang bersangkutan merasakan demam disertai sesak napas. Kemudian pasien tersebut dibawa berobat ke salah satu klinik di daerah Kabil.
“Lalu oleh tim medis disarankan untuk rawat jalan,” ujarnya.
Kemudian Pada Kamis (9/4/2020), kondisi pasien tetap tidak merasakan perubahan. Akhirnya, pasien tersebut dibawa kembali ke klinik dan selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit (RS) swasta di Kawasan Batam Centre.
Pasien tersebut kemudian diperiksa penunjang Diagnostic Laboratorium dan Photo Thorax. Hasilnya ditemukan gambaran Pneumonia Dan Cardiomegali, serta juga dilakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) dengan hasil nonreaktif.
Baca Juga: Seorang Pelajar SMP di Batam Positif Terinfeksi Corona
“Serta juga diambil sampel swabnya, dan selanjutnya ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan,” jelas Rudi.
Kemudian pada Sabtu (11/4/2020), kondisi pasien makin memburuk yang kemudian dilakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP), namun nyawanya tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia pada jam 19.06 WIB.
“Dan pada hari ini, hasil swab dari BTKL PP Batam kami terima dan yang bersangkutan dinyatakan positif,” katanya.
Rudi mengatakan, hasil kasus baru ini, diperoleh dari hasil uji spesimen dengan PCR di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Batam.