Cerita Sopir Angkot di Jakarta: Sepi Penumpang, Cuma Bisa Angkut 5 Orang

Selasa, 14 April 2020 | 12:58 WIB
Cerita Sopir Angkot di Jakarta: Sepi Penumpang, Cuma Bisa Angkut 5 Orang
Penampakan angkutan umum jenis Mikrolet 26 Jurusan di Terminal Kampung Melayu. (Suara.com/Arga).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki hari kelima penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB DKI Jakarta, aktivitas masyarakat masih berlangsung normal. Misalnya di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Selasa (14/4/2020) siang.

Sejumlah sopir angkutan umum masih setia menunggu para penumpang. Meski tak banyak yang diangkut, setidaknya para sopir bisa membayar setoran kepada sang empunya mobil dan membawa sisanya untuk keluarga di rumah.

Angkutan umum menjadi salah satu kelas yang terdampak akibat penerapan PSBB Jakarta. Sebab, wilayah DKI Jakarta telah menerapkan kebijakan tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Riki (27), memilih menepi di sudut terminal seusai mengangkut penumpang dari Bekasi menuju Kampung Melayu. Seusai kretek yang kedua habis diisap, pengemudi angkutan umum M 26 ini bertukar cakap terkait kebijakan PSBB.

Baca Juga: Tidak Semua Warga DKI Dapat, Ini Syarat Penerima Bansos PSBB

Penghasilan Riki menurun, sebabnya penumpang yang naik di mobilnya kini dibatasi. Hampir lima hari, mobilnya paling banyak berisi lima penumpang.

"Kalau jumlah penumpang sudah pasti sangat menurun dari hari-hari biasanya. Ditambah lagi dengan diterapkannya PSBB. Bagi pengemudi seperti saya pastinya ada penurunan ekonomi," kata Riki kepada Suara.com di Terminal Kampung Melayu.

Riki berujar, kebijakan PSBB memberi batas ihwal jumlah penumpang dalam satu angkutan umum. Jika sebelumnya Riki bisa mengangkut 11 penumpang, kini ia harus rela mobilnya tidak terisi penuh.

"Kemudian, kami dibatasi sewa hanya 50 persen dari penumpang. Misalnya kalau sebelum PSBB, penumpang bisa muat 11," katanya.

Posisi duduk penumpang, kata Riki, juga berjarak dan tidak berhimpitan. Bahkan, bangku di sebelah kiri kemudi dibiarkan kosong.

Baca Juga: PSBB saat Ramadan, Plt Gubernur Kepri: Jangan Ada yang Lolos Diperiksa

"Sekarang maksimal hanya lima. Duduknya berjarak. Untuk bangku depan sudah kosong. Hanya pengemudi saja," ucap Riki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI