Suara.com - Indonesian Young Scientist Forum melayangkan surat rekomendasi ke-6 kepada Kementerian Kesehatan RI, BNPB dan DPR RI, untuk mitigasi dan penanggulangan covid-19.
Rekomendasi itu mengenai pentingnya penelitian serta publikasi data genom virus dan penanganan wabah virus corona di Indonesia.
Sekjen Asosiasi Ilmuan Muda Indonesia (ALMI) Berry Juliandi mengatakan, sejak diumumkannya kasus positif covid-19 pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020, data genom dan data terkait penanganan pasien belum bisa diakses atau belum dipublikasikan.
Untuk diketahui, saat ini terdapat 4 sampel virus yang telah dikoleksi oleh Litbangkes dan disebut di China National Center for Bioinformation.
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Virus Corona Ada Tiga Tipe, Apa Saja?
Namun sampai saat ini baik data genom maupun data ilmiah terkait penanganan pasien Covid-19 di Indonesia belum pernah dipublikasikan.
"Data genom virus Covid-19 sangat penting untuk mengetahui jenis, asal dan mutasi virus yang beredar di Indonesia. Serta untuk strategi pengembangan dan pemberian terapi atau vaksin baik di Indonesia maupun secara global," kata Berry di Jakarta, Senin (13/4/2020).
Selain itu, lanjutnya, laporan ilmiah terkait penanganan pasien virus corona dapat menjadi rujukan di tingkat nasional dan internasional untuk penanganan pasien selanjutnya.
Oleh karena itu, Indonesian Young Scientist Forum merekomendasikan agar data terkait genom virus Covid-19 dan data penanganan pasien di Indonesia segera dipublikasikan.
Indonesian Young Scientist Forum juga mendorong Pemerintah melibatkan berbagai institusi di Indonesia maupun peneliti Indonesia yang berada di dalam maupun di luar negeri.
Baca Juga: Ilmuwan Klaim Virus Corona Bisa Menular dari Jarak 4 Meter?
Mengingat Indonesia memiliki banyak peneliti dan institusi yang punya kemampuan dengan bidang terkait, serta dapat berpartisipasi untuk mempercepat analisis data genom virus Covid-19 dan data penanganan pasien.
"Kami juga meminta mempersingkat jalur koordinasi untuk melaksanakan penelitian oleh pihak terkait."