1,5 Bulan Lagi Puncak Pandemi Virus Corona di Indonesia

Senin, 13 April 2020 | 17:36 WIB
1,5 Bulan Lagi Puncak Pandemi Virus Corona di Indonesia
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (COVID-19) sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memprediksi 1,5 bulan lagi atau 6 pekan lagi puncak pandemi virus corona di Indonesia. Menurut dia, perlu peningkatan kapasitas tes COVID-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengantisipasi puncak penyebaran 6 pekan ke depan.

Doni menyampaikan hal tersebut seusai mengikuti rapat terbatas dengan tema "Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19" yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Reagen adalah zat atau senyawa yang digunakan ke sistem saat pengetesan yang menyebabkan reaksi kimia untuk melihat apakah terjadi reaksi.

"Menyangkut masalah PCR, sudah ada 18 unit alat tes PCR yang bisa melakukan 9.000 tes per hari, 'reagen' juga kita upayakan maksimal karena puncak di negara kita Indonesia, kita prediksi 5-6 pekan yang akan datang," kata Doni Monardo di kantornya di Jakarta, Senin (13/4/2020).

Gugus Tugas juga sudah menerima sejumlah permintaan dari swasta yang bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan sudah mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Usir Bosan di Rumah, Yuk Bikin Tie Dye dengan Motif Unik!

"Swasta ini untuk memanfaatkan salah satu pihak di Beijing Instutite yang akan 'memback up' peningkatan kapasitas PCR di negara kita," ungkap Doni.

Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Jokowi mengatakan ia meminta peningkatan tes PCR per hari dengan target 10 ribu tes karena Kementerian BUMN sudah membeli 18 alat tes PCR dengan 1 alat dapat melakukan tes 500 spesimen per hari.

"Peningkatan 'PCR test' ini penting untuk mengetahui masyarakat yang telah positif setelah dilakukan pemeriksaan, sehingga bisa dilakukan langkah-langkah isolasi mandiri atau dirujuk ke RS tertentu," ungkap Doni.

Laboratorium yang dapat melakukan PCR test juga meningkat.

"Perintah presiden untuk meningkatkan kapasitas laboratorium yang semula hanya 3, lalu 12, sekarang 29 menuju 52 lab dari 78 laboratorium di Tanah Air. Bapak Menristek yang juga Kepala Badan Riset Nasional telah membantu Lembaga Eijkman agar kapasitas pemeriksaan lebih banyak lagi," tambah Doni.

Baca Juga: Geser Cuti Lebaran karena Corona, Menko PMK Minta Masyarakat Tunda Mudik

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 12 April 2020, Kemenkes telah memeriksa 27.075 spesimen dengan 22.834 kasus negatif dan 4.241 kasus terkonfirmasi positif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI