Eks Jubir KPK Kritik Gubernur Ganjar soal TMP untuk Tenaga Medis Corona

Senin, 13 April 2020 | 14:00 WIB
Eks Jubir KPK Kritik Gubernur Ganjar soal TMP untuk Tenaga Medis Corona
Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah. [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah turut berkomentar mengenai penyediaan taman makam pahlawan bagi tenaga kesehatan.

Febri mempertanyakan kepatutan penyampaian informasi tentang pemakaman untuk tenaga kesehatan oleh Gubernut Jawa Tengah Ganjar Pranowo di tengah pandemi.

"Tentang makam dan covid-19, kita paham kematian adalah proses logis semua yang hidup. Tapi apakah tepat disampaikan sekarang & apa patut? Di sini timing jadi salah satu kunci dalam komunikasi publik," sebut Febri dalam keterangannya melalui Twitter, Senin (13/4/2020).

Ia menyebutkan, bukan hanya Gubernur Jawa Tengah, pemerintah Aceh juga pernah menyampaikan pada bulan Maret lalu akan menyiapkan makam khusus untuk covid-19.

Baca Juga: Sarwendah: Ruben Onsu Tertekan Hingga Terserang Panik Jika Bahas Corona

Febri yang kini menjabat sebagak Kepala Biro Humas KPK menilai pemerintah Aceh dan Gubernur Ganjar memiliki niat baik dengan membangun taman makam pahlawan.

Terlebih ketika sejumlah jenazah pasien covid-19 mengalami penolakan dari masyarakat tertentu.

Namun, Ia juga mengingatkan bahwa pola pikir masyarakat di tengah pandemi ini adalah dengan bertahan hidup, bukan bersiap mati.

"Tapi kita tahu, bicara pandemi corona, preferensi kita adalah bertahan hidup. Bukan menyiapkan makam yang sebagis-bagusnya. Meskipun memang kebijkan itu tetap perlu disusun," imbuh Febri.

Cuitan Febri Diansyah soal pengadaan makam bagi tenaga kesehatan
Cuitan Febri Diansyah soal pengadaan makam bagi tenaga kesehatan

Febri pun memberikan penjelasan mengenai bagaimana seharunya berbicara di depan publik oleh pejabat atau pemerintah.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pemerintah Gratiskan Akses Internet karena Corona?

"Dari aspek komunikasi publik, ini yang disebut: Info yang disampaikan harus benar tapi tak semua kebenaran harus disampaikan seketika," jelas pria berkacamata ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI