TNI-Polri Bentrok Berdarah, DPR: Seharusnya Bersatu Lawan Corona

Senin, 13 April 2020 | 12:14 WIB
TNI-Polri Bentrok Berdarah, DPR: Seharusnya Bersatu Lawan Corona
Ilustrasi bentrokan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi I DPR Willy Aditya menyayangkan peristiwa bentrokan antara TNI dan Polri yang terjadi di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya (Mamra). Buntut bentrokan berdarah itu, tiga anggota polisi dilaporkan tewas dan dua lainnya luka tembak.

Willy mengaku prihatin atas peristiwa berdarah itu. Seharusnya, kata dia TNI-Polri lebih kompak untuk membantu pemerintah dan warga dalam melawan virus Corona (COVID-19), bukan malah berkonflik hingga menelan korban jiwa.

"Di saat seluruh anak bangsa mesti bersatu, kita malah menyaksikan insiden yang melibatkan dua kekuatan keamanan dan pertahanan negara ini," kata Willy dalam keterangannya, Senin (13/4/2020).

Willy menilai, bentrokan keduanya disebabkan dari persoalan sepele. Namun, karena mengakibatkan korban tewas, perlu ada pendalaman mengenai latar belakang yang menyebabkan terjadinya bentrokan.

Baca Juga: Jokowi: Tolong, Jika Ada Pasien Corona di Kampung Jangan Dikucilkan

Ia menyambut positif terkait pembentukan tim gabungan antara Polda Papua dan Kodam VII Cendrawasih untuk mengungkap perkara bentrokan tersebut. Ia pun berharap agar ke depannya tidak terulang lagi bentrokan TNI-Polri.

"Saya berharap, dari tim gabungan ini bisa terungkap apa sebab musabab dari insiden yang amat disayangkan ini. Selain itu, tim juga bisa mengidentifikasi potensi-potensi apa yang bisa menyebabkan kejadian seperti ini terjadi. Sehingga ke depannya ada langkah-langkah antisipatif agar segala potensi serupa bisa diredam sedari awal," kata Willy.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyebut bentrokan berdarah di Memberamo itu karena ada kesalahpahaman.

Menurut dia, insiden yang terjadi pada Minggu dini hari itu berawal dari kesalahpahaman yang sebetulnya sudah diselesaikan pada Sabtu (11/4) malam sekitar pukul 23.00 WIT.

"Dari laporan yang diterima terungkap bahwa anggota yang meninggal itu bersama empat rekannya pada Minggu dini hari tadi menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang," katanya.

Baca Juga: Sekjen Fatwa MUI: Jadikan Puasa Ramadan Benteng dari Paparan Covid-19

Ia mengatakan saat ini seluruh anggota dan keluarga sudah diperintahkan untuk tidak keluar mako.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI