Suara.com - Seorang dokter menyayangkan wacana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang akan menyiapkan Taman Makam Pahlawan bagi tenaga kesehatan yang gugur akibat corona.
Pada Sabtu lalu (11/3/2020), Gubernur Ganjar menyebut telah mengurus tempat dan administrasi kepada para kepala daerah, Dinas Sosial dan Kesra terkait pembangunan Taman Makam Pahlawan.
Ia menyebut bahwa pembuatan Taman Makam Pahlawan ini untuk menghormati para petugas kesehatan yang gugur akibat corona.
Terlebih, beberapa waktu lalu seorang tenaga kesehatan yang meninggal akibat corona sempat mengalami penolakan untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum.
Baca Juga: Nyaris Usia Seabad, Alhamdulillah Pasien Tertua Covid-19 di Brasil Sembuh
Namun, rencana Ganjar untuk membangun Taman Makam Pahlawan ini mendapat kritik dari seorang tenaga kesehatan Berlian Idris.
"Ini sungguh menyakitkan. Kami ingin selamat Pak Ganjar, tidak ada yang ingin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan," tulis dokter spesialis jantung dan pembuluh darah ini, Minggu (12/4/2020).
Dokter Bili, begitu sapaan akrab dokter ini, berpendapat agar pemerintah lebih baik melakukan perlindungan secara maksimal terlebih dahulu daripada menyiapkan makam.
"Tolong lindungi tenaga kesehatan secara maksimal, jangan dulu bicarakan di mana kami akan dimakamkan," imbuh dokter Bili.
Dokter Bili menyebutkan, pemerintah bisa memulai memaksimalkan perlindungan dengan menyediakan lebih banya Alat Pelindung Diri (APD) yang tak hanya ditujukan untuk para tenaga kesehatan di rumah sakit.
Baca Juga: Wali Kota Serang Bongkar Carut Marut Penanganan Virus Corona di Banten
"Tetangga jarak 6 rumah dari saya sudah meninggal dunia karena corona, istrinya positif, dua anaknya alhamdulillah tidak. Petugas kesehatan datang ke rumahnya dengan menggunakan APD seadanya," tulis dokter Bili.
Ia juga mengisahkan dirinya pernah bertugas mengenakan jas hujan plastik. Namun ia bersyukur telah mendapat bantuan APD yang justru berasal dari warga.
Menanggapi kritikan dokter Bili, Gubernur Gnjar Pranowo kemudian membalas cuitan dokter tersebut.
"Boleh minta nomot telpon anda? Silakan DM saya telepon sekarang," balas Ganjar.
Dokter Bili lantas menyampaikan jawbannya atas permintaan Gubernur Ganjar.
"Maaf Pak Ganjar, saya capek banget malam ini. Ingin istirahat. Lagi pula saya hanya menyampaikan apa yang saya dan banyak dokter rasakan. Mohon jangan diserang. Terima kasih, Pak," tutup dokter yang juga bekerja di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.