Suara.com - Video sekelompok orang berjaket ojek online (ojol) yang mengecam upaya pemerintah dalam penanganan virus corona covid-19, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang laki-laki terdengar menggebu-gebu memprotes pemerintah dan kalangan elite yang dinilai lepas tangan terhadap nasib ojol di tengah pandemi virus corona.
"Pada sore ini saya menegaskan kembali kepada pemerintah pusat beserta jajarannya, para politisi partai, petinggi partai beserta jajarannya. Ke mana hati nurani kalian, jika saat ini kami bagian dari bangsa Indonesia menderita atas dampak wabah Covid-19," ucap laki-laki tersebut.
Dia juga tak segan memberikan ancaman bila pemerintah dan pejabat tidak menunjukkan kepeduliannya.
Baca Juga: Tenaga Medis Lakukan Ini Agar Warga Tidak Tolak Jenazah Pasien Corona
"Ingat lapar bisa membuat orang bisa menjadi beringas. Lapar bisa mematikan pikiran, membutakan mata hati. Kalian tidak punya mata hati, kalian tidak empati, tidak punya perhatian. Jangan salahkan kami juga tidak punya akal sehat dan tidak punya nurani," katanya.
Video ancaman oknum ojol tersebut itu salah satunya oleh pemilik akun Twitter @marginsandjaya, Jumat (10/4/2020).
Namun setelah dibagikan, video itu mendapat kecaman dari warganet. Sebagian menyebut, kelompok dalam video itu bukan anggota ojek online setelah ditemukan sejumlah kejanggalan.
Salah satunya yang diungkap oleh akun @RidhSaputra yang menyoroti lokasi di mana kelompok oknum ojol ketika membuat video ancaman.
Dari hasil penelusurannya, tempat tersebut yakni Pusat Dokumentasi Politik Guntur 49, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Daftar Bantuan yang Diterima Warga Bekasi, Depok dan Bogor Selama PSBB
Ia kemudian mengaitkan lokasi yang dimaksud dengan sosok Sri Bintang Pamungkas yang diperiksa polisi karena dugaan makar, ingin melengserkan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.