"Yang tak mampu sama sekali, apa boleh buat. Memang tak ada dana emergency, apapun tak ada sama sekali. Tidak mungkin pemerintah ngecek satu-satu, ustaz juga tidak tahu. Maka disitulah, iman kita kepada Allah" kata UAS.
Lebih lanjut, UAS menerangkan perlunya kejujuran dari pelaku usaha di tengah situasi darurat. Bukannya justru zalim, memecat karyawan sepihak sedangkan perusahaan masih memiliki cadangan dana.
"Wahai bapak-bapak pimpinan usaha menengah (UMKM), pimpinan perusahaan yang punya dana emergency, jangan zalim," terang UAS.
"Takutlah kamu pada perbuatan zalim, kalau kau pecat mereka karena alasan coron. Mereka (karyawan) tidak akan komplain, mereka terima," imbuhnya.
Baca Juga: Tiga Pekan di Rumah Aja, Luna Maya Bongkar Apa Saja yang Dilakukannya
UAS pun mengingatkan, hukuman bagi mereka yang zalim. Sebab, sejatinya baik pelaku usaha ataupun bos sedang mendapat ujian keimanan karena virus corona.
"Padahal dana emergency ada lalu kemudian mereka mengadu kepada Allah SWT. Maka uang yang kau simpan itu, akan keluar juga dalam bentuk jantung coroner, diabetes, kebakaran, pailit dan kerugian," ujar UAS
Ia lalu mengatakan, "Di sini kita sedang diuji iman. Karyawan-karyawan diuji kesabarannya, pengusaha diuji keimanan mereka, kejujuran mereka. Yang jujur mati yang tidak jujur mati".
Ancaman PHK saat Covid, Jokowi: Saya Minta Pengusaha Pertahankan Pekerjanya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada pengusaha untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada pekerjanya. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap pengusaha dapat mempertahankan para pekerjanya di tengah wabah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bogor PSBB Corona Pekan Depan, Warga Diminta Pesan Makan di Ojol
"Kita harus sadar bahwa tantangan yang kita hadapi tidak mudah. Kita harus hadapi bersama-sama. Saya ajak pengusaha berusaha keras mempertahankan para pekerjanya," ujar Jokowi saat video konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/4)