Suara.com - Beberapa waktu terakhir, beredar di media sosial surat terbuka dari Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat tersebut berisi keluhan dari para dokter mulai dari penanganan pemerintah hingga yang utama adalah soal Alat Pelindung Diri dalam menghadapi virus corona atau Covid-19.
Dalam suratnya, PDUI berulang kali meminta Jokowi agar mengambil sikap dan tindakan tegas dalam menanggulangi penyebaran Virus Corona. Jokowi juga diminta untuk memperhatikan nasib dokter yang harus berjuang tapi APD tak disediakan.
Ketua Umum PDUI Abraham Andi Padlan Patarai membenarkan surat terbuka itu. Ia menyatakannya dalam siaran langsung akun youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Abraham mengaku sudah menyampaikan langsung surat itu kepada Kepala BNPB Doni Monardo selaku Ketua Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19.
Baca Juga: Lawan Musuh Tak Terlihat, Ini Isi Surat Anies ke Warga DKI Penerima Bansos
"Kami telah mendiskusikan apa yang kami sampaikan dalam surat terbuka kepada Presiden RI," ujar Abraham, Minggu (12/4/2020).
Abraham mengakui ada kalimatnya dalam surat itu yang dianggap nyeleneh, mulai dari kritikan kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan situasi yang dialami masyarakat sekarang. Karena itu, ia meminta maaf.
"Oleh karena itu minta maaf kalau ada bahasa yg nyeleneh, bahasa yang kurang berkenan. Itu hanya sekadar bunga rampai dari aspirasi yang kami sampaikan," tuturnya.
Ia mengaku sudah membicarakan surat terbuka itu dengan Doni. Abraham mengaku puas karena bisa mencapai sejumlah kesepakatan dengan pihak pemerintah untuk menunjang para tim kesehatan melawan Corona.
"Kami berharap setelah pertemuan kami ini dengan Pak Tony pesan kami ini ke depannya bisa berkesinambungan karena menyangkut alat pelindung diri ini sangat penting buat memproteksi teman-teman sejawat dokter," katanya.
Baca Juga: Ini Daftar Barang Bantuan PSBB DKI, Ada Surat dari Anies untuk Warga