Berurai Air Mata! Mobilnya Terancam Ditarik, Sopir: Pak Jokowi, Lihat Kami

Dany Garjito Suara.Com
Sabtu, 11 April 2020 | 14:24 WIB
Berurai Air Mata! Mobilnya Terancam Ditarik, Sopir: Pak Jokowi, Lihat Kami
Pengemudi taksi online bernama Ari Manorek mengeluh ke Jokowi (Facebook Vadisa Cahaya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video sopir taksi online (taksol) menangis curhat ke Jokowi viral di media sosial. Sopir bernama Ari Manorek menangis karena tidak mendapat keringanan cicilan kredit mobil.

Video tersebut salah satunya dibagikan ulang oleh akun Facebook Vadisa Cahaya pada Sabtu (4/4/2020).

Akibat pandemi covid-19, pendapatan Ari turun sehingga tidak bisa membayar cicilan secara normal. Ia mengaku awalnya berharap dengan kebijakan Jokowi terkait keringanan cicilan. Namun menurut pengakuan Ari, perusahaan tempatnya bekerja tidak menerapkan kebijakan Jokowi, sehingga ia terancam tidak bisa membayar cicilan.

"Padahal kalau saya melanjutkan pekerjaan ini, saya bisa memberi makan istri dan anak, dan saya bisa bayar kontrakan. Tetapi kalau masa sekarang untuk bayar seminggu Rp 1.390.000, saya nyerah pak," keluh Ari.

Baca Juga: Kakek Demam Menggigil Bikin Geger, Didiamkan Warga Gegara Ngeri Corona

Pengemudi taksi online bernama Ari Manorek mengeluh ke Jokowi (Facebook Vadisa Cahaya)
Pengemudi taksi online bernama Ari Manorek mengeluh ke Jokowi (Facebook Vadisa Cahaya)

Driver taksi online ini tidak mau berhenti bekerja. Ia tetap memilih untuk mencari penghasilan dan tidak menganggur.

"Bapak, lihatlah kami. Saya dan ribuan teman-teman sedang menangis tidak tahu mau mengadu di mana. Pak Presiden, saya coba tegar menghadapi ini untuk berbicara kepada bapak lewat media ini," kata Ari sambil sambil menahan tangis.

Ia mempertanyakan penerapan kebijakan Jokowi. Ari meminta kepada Jokowi agar penundaan pembayaran cicilan dilakukan.

"Kami bukan meminta supaya kami dibebaskan untuk membayar. Kami minta penundaan pembayaran itu aja pak. Kalau masanya sudah normal, kami tebus bayaran itu. Kami bisa. Tapi jangan tarik mobil ini," ucapnya Ari dengan nada tinggi.

Ari menjelaskan bahwa perusahaannya telah menyampaikan jika cicilan tidak dibayar dengan normal, mobilnya akan disita.

Baca Juga: Keluyuran, 40 Persen Anak-anak Masih Tak Betah di Rumah saat Corona

Ia mengeluh, "Jangan gudangkan mobil ini. Tiga tahun kami jaga. Tidak ada masalah".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI