Menilik Sejarah Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau di Tahun 1883

Sabtu, 11 April 2020 | 11:27 WIB
Menilik Sejarah Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau di Tahun 1883
Erupsi gunung, hujan abu vulkanik. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) sekitar pukul 22.35 WIB. Kemunculan Gunung Anak Krakatau itu sendiri terjadi setelah letusan Gunung Krakatau pada 26 Agustus 1883.

Peningkatan aktivitas vulkanik dari Gunung Anak Krakatau sendiri telah terjadi sejak 18 Juni 2018 lalu. Kemudian rangkaian erupsi selanjutnya terjadi pada September 2018 sampai Februari 2019.

Jika diruntut dari sejarahnya, Gunung Anak Krakatau muncul usai letusan dahsyat Gunung Krakatau pada tahun 1883 silam.

Akibat letusan Gunung Krakatau tersebut, kurang lebih 36.417 jiwa meninggal dunia akibat diterjang tsunami.

Baca Juga: Letusan Gunung Anak Krakatau Picu Tsunami? Ini Kata BMKG

Tepat pada 26 Agustus 1883, letusan hebat Gunung Krakatau meruntuhkan bagian kaldera. Berselang satu hari kemudian menyusul letusan berantai yang membuat pulau-pulau di sekelilingnya lenyap.

Letusan Gunung Anak Krakatau. (Dok: PVMBG)
Letusan Gunung Anak Krakatau. (Dok: PVMBG)

Tak terbayangkan memang sedahsyat apa tsunami yang dihasilkan dari letusan Gunung Krakatau pada waktu itu.

Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 1927 munculah Gunung Anak Krakatau ke permukaan laut.

Sejak saat itu Gunung Anak Krakatau terus meletus dan tumbuh dengan ketinggian rata-rata per tahun 4 hingga 6 meter.

Meskipun letusannya begitu dahsyat, ketika kondisi sedang tenang Gunung Anak Krakatau memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Baca Juga: Asal Dentuman Terungkap! Ternyata Bukan dari Gunung Anak Krakatau

Tidak sedikit bahkan ketika situasi sedang aman, wisatawan biasanya menyewa sebuah kapal untuk berkeliling. Tentunya, perahu dijalankan dalam jarak aman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI