Letusan Gunung Anak Krakatau Picu Tsunami? Ini Kata BMKG

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 11 April 2020 | 10:08 WIB
Letusan Gunung Anak Krakatau Picu Tsunami? Ini Kata BMKG
Gunung Anak Krakatau meletus. (BNPB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) sekitar pukul 22.35 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, letusan Gunung Anak Krakatau tidak memicu terjadinya tsunami.

"Hasil monitoring muka laut menggunakan tide gauge di Pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen dan Marina Jambu menunjukan tidak ada anomali perubahan muka laut," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam pernyataannya, Sabtu (11/4/2020).

Berdasarkan hasil monitoring muka laut menggunakan Radar Wera yang berlokasi di Kahai, Lampung dan Tanjung Lesung, Provinsi Banten, katanya, tidak menunjukkan adanya anomali muka laut pada waktu yang sama.

Oleh karena itu, berdasarkan monitoring muka laut yang dilakukan menggunakan "tide gauge" dan Radar Wera, BMKG menyimpulkan bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau tidak memicu terjadinya tsunami.

Baca Juga: Asal Dentuman Terungkap! Ternyata Bukan dari Gunung Anak Krakatau

Hasil monitoring kegempaan BMKG tepat pada saat terjadinya erupsi pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB menunjukkan bahwa sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik.

Oleh karena itu, erupsi Gunung Anak Krakatau berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.

Namun demikian, BMKG mencatat ada gempa di Selat Sunda berdasarkan hasil monitoring seismik pada pukul 22.59 WIB hingga 23.00 WIB, baik eksisting maupun sensor baru yang dipasang pada 2019.

Sensor seismik BMKG tersebut adalah CGJI di Cigeulis, Banten, WLJI di Wonosalam, Banten, PSSM di Pematang Sawah, Lampung, LLSM di Limau, Lampung, KASI di Kota Agung, Lampung, CSJI di Ciracap, Jawa Barat, dan KLSI di Kotabumi, Lampung.

Hasil analisis BMKG terkait gempa tersebut menujukkan terjadinya gempa tektonik di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo 2,4 dengan episenter terletak pada koordinat 6,66 lintang selatan (LS) dan 105,14 bujur timur (BT), tepatnya di laut pada jarak 70 kilometer (km) arah selatan baratdaya Gunung Anak Krakatau di kedalaman 13 km.

Baca Juga: Detik-detik Letusan Gunung Anak Krakatau Terekam CCTV PVMBG

Terkait suara dentuman yang beberapa kali terdengar dan meresahkan masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), maka hasil monitoring BMKG sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi pukul 06.00 WIB menunjukkan tidak ada aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI