Ia melanjutkan, ulama menyebutkan ada tiga kategori yang bisa membenarkan alasan seseorang untuk tidak melaksanakan salat Jumat.
Pertama, adalah takut menyangkit diri. "Orang yang takut jangan sampai kalau pergi salat Jumat dianiaya, apalagi kalau dibunuh, terbunuh, atau mati."
Kedua, adalah takut pada keselamatan hartanya, "Jika (Seseorang menunaikan) salat jumat hartanya bisa hilang".
Ketiga, takut atas keselamatan orang lain. "Bisa jadi orang-orang yang menjaga keamanana khususnya pada saat krisis. dia tidak salat Jumat bukan karena dirinya namun karena keselamatan masyarakat. Dokter-dokter di masa bencana sekarang ini itu juga dibenarkan untuk tidak salat Jumat berturut-turut lebih dari tiga kali," jelas Quraish Shihab.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Geser Cuti Bersama Idul Fitri
Ayah dari presenter Najwa Shihab ini juga mengisahkan ketika masa nabi terjadi hujan lebat yang menjadikan jalan becek dan menyulitkan orang untuk pergi salat Jumat. Kondisi itu bisa membenarkan orang untuk tidak salat jumat.
Abi Quraish menegaskan bahwa ajaran ini tidak semata menggampangkan atau menyepelekan salat Jumat.
"Jadi agama ini, itu Allah SWT menyatakan dengan tegas, Allah tidak menjadikan sedikit kesulitan bagi kamu untuk menjalankan ajaran agama," pesan Quraish Shihab.
Jadi tidak benar jika seseorang tidak melaksanakan salat Jumat tiga kali berturut-turut bisa menjadikannya kafir atau tertutup hatinya, kecuali jika disengaja tanpa ada alasan untuk membenarkannya.
Baca Juga: Bak Asteroid, Serpihan Satelit Nusantara Dua Jatuh di Atas Guam