Terus Bertambah, Ini 17 Provinsi yang Miliki Pasien Positif Corona

Jum'at, 10 April 2020 | 17:52 WIB
Terus Bertambah, Ini 17 Provinsi yang Miliki Pasien Positif Corona
Achmad Yurianto di Gedung BNPB (Dok. BNPB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia tak kunjung menunjukkan grafik menurun.

Bahkan, Jumat (10/4/2020), terdapat temuan 219 kasus baru pasien positif corona.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah keseluruhan pasien yang positif covid-19 adalah  3.512 pasien. Jumlah tersebut berdasarkan data hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

"Pada Hari ini terdapat penambahan 219 kasus baru, sehingga totalnya 3.512 kasus," kata Yurianto dalam keterangannya di Gedung BNPB, Jumat sore.

Baca Juga: Gaya Nyentrik Jubir Covid-19 Achmad Yurianto Pakai Masker Kain

Merujuk pada data pemerintah, kasus positif Covid-19 hari ini tersebar di 17 provinsi Indonesia.

Kasus positif Covid-19 paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dengan rincian 47 kasus baru.

Selanjutnya di Provinsi Bali sebanyak 12 kasus, Banten sebanyak 25 kasus, dan Jawa Barat 12 kasus.

Kemudian, di Provinsi Jawa Timur ditemukan 33 kasus, Kalimantan Timur sebanyak 3 kasus, dan Kalimantan Tengah 4 kasus.

Selain itu, di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 7 kasus,  Nusa Tenggara Barat 9 kasus, Sumatera Selatan 4 kasus, Sumatra Barat 13 kasus, dan Sulawesi Utara 5 kasus.

Baca Juga: Bukan Hanya Covid-19, Jubir Yurianto Ingatkan Bahaya Demam Berdarah

Pasien baru juga ditemukan di Sulawesi Selatan sebanyak 29 kasus, Sulawesi Tengah 5 kasus, Lampung 5 kasus, Sulawesi Barat 1 kasus, dan Gorontalo  1 kasus.

Karenanya, Yurianto berharap masyarakat bisa menekan penularan Covid-19. Masyarakat diminta mematuhi imbauan pemerintah untuk menjaga jarak, tetap di rumah, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

"Kami menyadari betul, proses penularan harus dihentikan dengan menjaga jarak, menggunakan makser, tidak perlu keluar rumah jika tidak mendesak, mengurangi risiko terpapar dengan tidak keluar rumah ke mana pun. Dengan begitu, bisa mempercepat supaya bisa pulih seperti sediakala," kata Yurianto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI