Suara.com - Bulan Ramadan yang diperingati setiap satu tahun sekali menjadi momen istimewa bagi umat muslim di penjuru dunia.
Ramadan identik dengan bulan penuh ampunan dan keberkahan. Semua amal kebaikan yang dilakukan saat bulan Ramadan akan mendapat balasan yang berlipat ganda.
Maka dari itu, umat islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti dengan mengerjakan amalan -amalan sunnah.
Dikutip dari NU Online, Jumat (10/4/2020), Syekh Muhammad ibn 'Umar Nawawi al Bantani dalam kitab Nihayah al-ain fi'Irsyad al-Mubtadin merinci amalan-amalan yang bisa dilakukan saat bulan puasa.
Baca Juga: Sibuk di Dunia Musik, Glenn Fredly Juga Aktif Jadi Pengurus Gereja
Selengkapnya, berikut 10 amalan sunnah di bulan Ramadan.
1. Mengakhirkan sahur
Amalan sunnah di bulan Ramadan salah satunya bisa dilakukan dengan mengakhirkan waktu sahur. Rasulullah bersabda: "Bersantap sahurlah kalian, karena sahur itu adalah keberkahan (HR. Bukhari)".
Sahur terpenuhi bila seorang menyantap makanan atau minum meski hanya seteguk air. Kegiatan ini bisa dilakukan seusai tengah malam hingga sebelum waktu yang diragukan yakni antara malam atau terbit fajar.
2. Menyegerakan buka
Baca Juga: Cegah Covid-19, Hartadinata Tawarkan Transaksi Emas Tanpa Tatap Muka
Selepas perpuasa sepanjang hari, umat Islam dianjurkan menyegerakan berbuka puasa. Berbuka puasa dilakukan ketika masuk waktu maghrib.
Sementara saat berbuka puasa, umat muslim disunnahkan untuk mengonsumsi makanan manis seperti kurma basah (ruthab). Namun, kurma tersebut bisa digantikan air putih ataupun makanan dan minuman manis lainnya.
3. Membaca doa sebelum berbuka
Amalan sunnah lainnya yakni membaca doa ma'tsur sebelum berbuka puasa yang berbunyi: "Allahumma laka shumtu wabika amantu wa 'ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin".
Doa ma'tsur tersebut memiliki arti: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang".
4. Mandi besar sebelum terbit fajar
Umat islam diwajibkan mandi besar setelah melakukan junub atau sesudah masa haid dan nifas. Sunnahnya, mandi besar dilakukan sebelum terbit fajar saat bulan Ramadan.
Hal ini dimaksudkan agar bisa menunaikan ibadah puasa sekaligus menghindari kekhawatiran air masuk ke anggota tubuh seperti mulut, telinga dan anus, sehingga membatalkan puasa.
Meski begitu, bila tidak bersedia mandi besar dalam waktu tersebut, umat muslim dianjurkan mencuci anggota tubuh yang dimaksud dan membaca niat mandi besar.
5. Menghindari perkataan kotor
Amalan sunnah lainnya yakni menjaga lisan saat bulan Ramadan. Pasalnya, segala perkataan kotor ataupun bohong bisa menggugurkan pahala puasa seseorang.
6. Menahan diri dari godaan
Puasa atau saum memiliki arti menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang membatalkan, mulai terbit fajar hingga terbenam matahari sesuai syarat tertentu.
Maka dari itu, selama berpuasa di bulan Ramadan umat muslim dianjurkan untuk menahan diri dari segala godaan hawa nafsu.
7. Memperbanyak sedekah
Amalan sunnah lainnya yang tidak boleh dilewatkan yakni memperbanyak sedekah. Utamanya dengan memberikan hidangan berbuka puasa (ifthar) kepada orang yang berpuasa.
Rasulullah bersabda: "Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang tersebut (HR. Ahmad)".
8. I'tikaf di Masjid
Memperbanyak i'tikaf di masjid menjadi amalan sunnah saat Ramadan. I'tikaf sebaiknya dilakukan sebulan penuh atau minimal 10 hari terakhir di bukan Ramadan.
9. Mengkhatamkan Al-Quran
Memperbanyak membaca dan mengkhatamkan Al-Quran menjadi amalan yang dianjurkan kepada umat muslim saat bulan Ramadan. Minimal kegiatan tersebut dilakukan sekali selama bulan suci.
Ulama-ulama terdahulu rajin mengkhatamkan Al-Quran saat bulan Ramadhan, seperti Imam al-Syafi'i yang khatam hingga 60 kali.
10. Istiqamah menjalankan amalan sunnah
Setelah mengetahui apa saja amalan-amalan saat Ramadan, umat muslim diharapkan bisa istiqamah menjalaninya. Selain itu, dapat melanjutkan amalan-amalan tersebut di bulan-bulan berikutnya.
(Ustadz M. Tatam Wijaya)