Cerita Haller, Ibu 2 Anak yang Rela Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Corona

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 10 April 2020 | 09:22 WIB
Cerita Haller, Ibu 2 Anak yang Rela Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Corona
Seorang apoteker memberikan suntikan kepada Jennifer Haller, dalam studi tahap pertama dari vaksin coronavirus pada 16 Maret 2020, di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle. (Foto: Ted S. Warren / AP / via npr.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Haller mengatakan dia tergerak untuk menjadi sukarelawan karena perasaan tidak berdaya. Dia merasa memiliki posisi unik untuk berkontribusi, mengingat bahwa anak-anaknya lebih tua, dia memiliki teman dan keluarga di dekatnya dan pekerjaan yang memungkinkan fleksibilitas maksimum kapan dan bagaimana dia bekerja.

"Ini hanya sesuatu yang bisa saya lakukan dan yang ingin saya lakukan," kata ibu dua anak itu.

Rekaya Genetika

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]

Kepala petugas medis Moderna Inc Tal Zaks mengatakan, mereka melakukan rekayasa genetika. Artinya, antivirus yang dikembangkan itu dilakukan berdasarkan fakta-fakta yang dirangkai dari informasi digital.

Baca Juga: Kabar Baik, Beberapa Vaksin Covid-19 Sudah Siap ke Tahap Pengujian Manusia

"Kami tidak perlu memiliki virus fisik, hanya informasinya," ujarnya.

Alih-alih menggunakan bagian dari virus yang terbunuh untuk memprovokasi sistem kekebalan tubuh, Moderna, yang bekerja dengan NIH, menciptakan molekul RNA sintetik begitu virus di balik wabah di Wuhan, Cina diidentifikasi.

Pada awal Januari, hanya beberapa hari setelah virus teridentifikasi, para peneliti telah merancang partikel virus sintetis yang mereka harapkan akan meyakinkan tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap virus corona.

Pada 16 Maret, Haller dan tiga relawan lainnya adalah yang pertama kali divaksinasi. Zaks mengatakan, 45 pasien secara keseluruhan akan berpartisipasi dalam percobaan, masing-masing pada tiga tingkat dosis yang berbeda.

Moderna adalah salah satu dari setidaknya 20 produsen obat di seluruh dunia yang bekerja pada vaksin dan perawatan virus corona.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Vaksin Virus Corona Pertama Akan Siap September Mendatang?

Presiden Trump dilaporkan telah mengatakan kepada eksekutif farmasi bahwa ia ingin melihat vaksin dikembangkan di Amerika Serikat untuk memastikan vaksin itu mengendalikan pasokan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI