Keras, SBY Sentil Ancaman Bui Penghina Presiden: Sedih dan Malu Kita!

Kamis, 09 April 2020 | 19:06 WIB
Keras, SBY Sentil Ancaman Bui Penghina Presiden: Sedih dan Malu Kita!
SBY meratapi makam sang istri, Ani Yudhoyono (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa prihatin dengan adanya ancaman penjara bagi warga yang dinilai menghina Kepala Negara dan Pejabat Negara.

Pernyataan tersebut ditulis SBY melalui akun jejaring sosial Facebook resminya. Sebab, kata dia, negeri ini tengah menghadapi persoalan yang lebih serius: pandemi corona atau Covid-19.

“Saya perhatikan beberapa hari terakhir ini justru ada situasi yang tak sepatutnya terjadi. Apa itu? Kembali terjadi ketegangan antara elemen masyarakat dengan para pejabat pemerintah, bahkan disertai dengan ancaman untuk ‘memolisikan’ warga kita yang salah bicara. Khususnya yang dianggap melakukan penghinaan kepada Presiden dan para pejabat negara,” kata SBY seperti dikutip dari laman Hops.id--jaringan Suara.com--, Kamis (9/4/2020).

Dengan segala kerendahan hati, SBY pun meminta agar segala permasalahan ini untuk segera ditangani dengan baik dan penuh kebijaksanaan.

Baca Juga: Soal Hukuman Penghina Pemimpin, Fadli Zon: Era SBY Jauh lebih Demokratis

“Sebab kalau hal ini makin menjadi-jadi, sedih dan malu kita kepada rakyat kita. Rakyat sedang dilanda ketakutan dan juga mengalami kesulitan hidup karena terjadinya wabah korona ini. Juga malu kepada dunia, karena saya amati hal begini tidak terjadi di negara lain,” ujar SBY.

Sementara, SBY juga turut menyatakan ke-prihatin-annya dengan ketidak fokusan banyak pihak untuk mengatasi masalah corona. Kata SBY, seharusnya dengan kondisi saat ini, diperlukan persatuan untuk melakukan segala upaya demi menyelamatkan rakyat Indonesia dari ancaman corona, termasuk bisa menghentikan penyebaran wabah ini di Tanah Air.

“Krisis virus corona di negeri kita belum berakhir. Belum selesai. Indonesia juga belum aman. Salah besar kalau kita merasa sudah berhasil mengatasi wabah korona ini, dan kemudian mulai menjalani kehidupan seperti biasa,” kata SBY.

Dia juga melihat masih ada elemen di negeri ini yang belum benar-benar fokus dan tidak bekerja sesuai prioritasnya. Dia mengingatkan, first thing first. Waktu dan sumber daya kita terbatas, sehingga harus diarahkan kepada kepentingan dan sasaran utama saat ini.

Prioritas utama itu adalah menyelamatkan masyarakat yang sudah terjangkit corona, serta membatasi dan menghentikan penyebaran virus ini.

Baca Juga: Malu dengan Negara Lain, SBY Minta Telegram Penghinaan Presiden Dievaluasi

Kalau sasaran ini dapat dicapai, katanya, kita bisa menyelamatkan lebih banyak lagi jiwa rakyat Indonesia. Kalau virus korona bisa kita lumpuhkan, kehidupan masyarakat akan kembali normal. Ekonomi Indonesia juga akan tumbuh dan berkembang lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI