Bahkan, di sisa hidupnya pun, Glenn bersama Trio Nusa Hitam berencana untuk membuat konser virtual untuk menghibur masyarakat Indonesia yang harus mengkarantina dirinya di rumah akibat pandemi COVID-19.
Bersuara melalui film
Glenn juga menyuarakan rasa sayangnya kepada Maluku melalui film "Cahaya Dari Timur: Beta Maluku" (2014). Dalam film ini, ia tak hanya mengisi lagu-lagu tema, namun juga produser film.
Disutradarai Angga Dwimas Sasongko, film yang dibintangi oleh Chicco Jerikho dan Shafira Umm ini diangkat dari kisah nyata.
Baca Juga: Mutia Ayu Tertunduk Berderai Air Mata di Samping Pusara Glenn Fredly
Film "Cahaya Dari Timur: Beta Maluku" mengambil pendekatan sosial budaya dan akurasi fakta, yang menjadi elemen penting dalam pengerjaan film ini.
Keunikan lainnya, film ini menggunakan dialog Ambon dalam keseluruhan film dan dipilihnya aktor-aktor muda berbakat asli Maluku untuk mengisi peran anak-anak yang ada.
Film tentang sepak bola ini juga mendapat penghargaan di Festival Film Indonesia 2014 sebagai Film Terbaik.
Seni, cinta, dan kemanusiaan
Glenn Fredly adalah musisi yang juga seorang pejuang musik dan vokal untuk isu-isu lingkungan serta pelestarian seni budaya.
Edo, yang bersama-sama merintis karir bermusiknya dengan Glenn pada tahun 1992 itu juga mengungkapkan, pelantun "Januari" itu sebagai sosok musikus yang rendah hati dengan semangat juang tinggi untuk rekan sesama seniman lainnya.
Baca Juga: Belajar dari Meninggalnya Glenn Fredly, Ini Cara Mencegah Meningitis
"Dia musisi pejuang. Pejuang seni, juga aktivis dan pejuang. Dia yang menggagas adanya UU Permusikan, dia berjuang agar ada Hari Musik Nasional, bagaimana dia ikut memperjuangkan Ambon menjadi City of Music," kata dia.