Penting Jaga Jarak, Haji Lulung: Percikan dari Mulut Akan Antarkan Corona

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 09 April 2020 | 17:08 WIB
Penting Jaga Jarak, Haji Lulung: Percikan dari Mulut Akan Antarkan Corona
Abraham Lunggana alias Lulung di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2017). [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi (Bamus Betawi) Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengimbau warga di Jakarta untuk tetap di rumah saja dan mengikuti kebijakan pemerintah. Lulung menyebut imbauan tersebut perlu dijalani untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.

"Kebijakan pemerintah itu selaras dengan imbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini sangat penting untuk menghindari penyebaran COVID-19 secara masif," kata Lulung saat jumpa pers di Graha BNPB yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Kamis (9/4/2020).

Lulung yang juga Anggota Komisi VII DPR itu menuturkan, jika warga terpaksa ke luar rumah harus menerapkan imbauan pemerintah untuk menjaga jarak. Dia mengingatkan jarak aman antarorang adalah satu meter hingga dua meter.

"Penting jaga jarak agar tidak ada percikan dari mulut yang akan menghantarkan virus corona kepada orang lain," katanya.

Baca Juga: Kemenpan RB Terbitkan Edaran Larang ASN Ambil Cuti Selama Pandemi Covid-19

Terkait dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang akan diterapkan di Jalarta mulai Jumat (10/4/2020) besok, ia mengatakan bahwa intinya tetap mengimbau warga untuk tetap di rumah dan melarang kerumunan massa.

Haji Lulung kemudian mengajak warga Betawi untuk saling membantu sesama. Menurut dia, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pasti akan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat.

"Karena itu, antarsesama kita harus saling membantu," katanya.

Selain itu, ia juga mengimbau warga Betawi untuk menahan diri dan tidak mudik. Menurut dia sesama keluarga bisa tetap saling mendoakan meskipun tidak bertemu saat mudik.

Lebih lanjut, Lulung menyebut yang dikhawatirakan saat ini adalah orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 yang menjadi pembawa virus bertemu dengan orang rentan, yaitu lansia, bayi, dan orang dengan penyakit bawaan. Karena hal itu menjadi fatal kalau mereka sampai tertular COVID-19.

Baca Juga: Warga yang Tak Dapat PKH Bakal Diberikan BLT Rp 600 Ribu/Bulan Selama Covid

"Dua puluh satu ditambah tiga, hasilnya menjadi dua puluh empat. Nyok kite di rumah aje bersama keluarga, itu pilihan yang paling tepat," demikian Abraham Lunggana sembari berpantun.  (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI