Malu dengan Negara Lain, SBY Minta Telegram Penghinaan Presiden Dievaluasi

Kamis, 09 April 2020 | 13:21 WIB
Malu dengan Negara Lain, SBY Minta Telegram Penghinaan Presiden Dievaluasi
Presiden keenam Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

SBY menilai ketegangan di antara rakyat dan pemerintah saat ini seharusnya bisa disikapi dengan lebih bijak karena hal itu lumrah terjadi. Yang luar biasa, menurut SBY, adalah apabila hal itu disikapi dengan ancaman hukuman yang serius apalagi di tengah situasi wabah.

"Yang menjadi luar biasa adalah kalau hukum-menghukum ini sungguh terjadi ketika kita tengah menghadapi ancaman korona yang serius saat ini. Jujur, dalam hati saya harus bertanya mengapa harus ada kegaduhan sosial-politik seperti ini?," kata SBY.

Ia mengakhiri tulisannya dengan membandingkan situasi di Amerika Serikat dengan di Indonesia.

Menurutnya, kondisi di AS lebih gawat daripada di Indonesia. Namun, pemerintah di sana tak mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan konstitusional atau yang melanggar demokrasi.

Baca Juga: SBY: Jika Vaksin Segera Ditemukan, Manusia Dunia Akan Selamat dari Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI