Suara.com - Seorang bayi berusia 2 tahun di Karimun, Kepulauan Riau terpaksa diisolasi di rumah sakit lantaran berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) Corona (COVID-19).
Gejala-gejala yang dialami balita tersebut ialah sesak nafas, demam, flu serta batuk, dan juga mengarah ke pneumonia.
Sebelum dilakukan perawatan intensif, balita tersebut telah dibawa berobat ke dokter. Namun, tidak kunjung sembuh dan akhirnya dokter menyatakan bahwa balita tersebut PDP dan harus dirawat di Rumah Sakit.
"Balita itu menunjukkan gejala-gejala, namun belum bisa dipastikan apakah covid-19 atau sakit lainnya. Namun, dokter telah menyatakan balita itu PDP," kata Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi seperti dilansir Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, kemarin.
Baca Juga: Daftar 10 Jenis Angkutan Barang Boleh Beroperasi Selama Jakarta PSBB Corona
Saat ini, balita itu berada dalam pemantauan dan perawatan di RSUD Muhammad Sani setelah dirujuk.
"Balita tersebut juga ditemani oleh orang tuanya yang tidak menunjukkan gejala-gejala," ujar Rachmadi.
Akan tetapi, keluarga balita terpaksa masuk dalam pantauan Tim Gugus Covid-19 Karimun dan diharuskan melakukan isolasi mandiri. Sementara itu, hasil Rapid Test menunjukkan gejala non reaktif
“Dari pemeriksaan alat Rapid tes hasilnya negatif, namun kami masih (memastikan) menunggu hasil dari Polymerase Chain Reaction (PCR), untuk mengetahui apakah balita itu terinfeksi Covid-19 atau tidak,” katanya.
Kadinkes berharap balita mungil itu tidak terjangkit Covid-19, apalagi ia tidak memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit.
Baca Juga: Penjelasan Dirlantas Polda Metro Soal Moda Transportasi Saat PSBB Jakarta
"Kami kan tidak tahu, dengan siapa saja balita itu ada kontak. Ada juga orang yang terpapar dengan tidak menunjukkan gejala bisa saja. Saat ini, kondisinya baik," ucap Rachmadi.