"Ulama memberikan rambu-rambu di sini. Saiyidah Aisyah dan istri-istri nabi adalah ummahatul mukminin," kata Buya Yahya menjelaskan.
"Ini kaidah dalam membicarakan jasad Nabi, kalau jasad secara umum adalah sah. Tidak mengarah ke sifat-sifat yang spesial. Karena itu adalah ibu kita," kata Buya Yahya menambahkan.
Para ulama, melalui Buya Yahya, melarang membicarakan tentang istri-istri nabi secara ciri fisiknya.
"Tidak perlu dilakukan. Itu ibunda kita, ummahatul mukminin. Jadi, jangan sampai kita menyifati sifat-sifat jasad yang semua orang akan tentang, oh ini, ini. Bahkan segala sesuatu yang ada hubungannya jasad mari kita tepis," kata Buya Yahya.
Baca Juga: DPR Usul Bantu Lawan Corona Pakai Dana Haji, Ini Respons Menag
Saat membaca lirik lagu Siti Aisyah Istri Rasulullah, Buya Yahya kemudian meminta agar syair itu diubah.
"Mungkin yang membuat atau ingin mengembangkan lagu ini, coba syairnya diubah ya. Agar kita hadirkan sifat-sifat istimewa dari Saiyidah Aisyah, selain sifat jasad," ujarnya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa kelebihan Siti Aisyah yaitu memiliki sifat cerdas, pandai, tanggap, penuh kasih, tegas tapi sejuk wajahnya.
Ia memberi saran, "Mohon maaf saya enggak tega membacanya, ini ada di bait yang pertama. Barisan pertama itu 'mulia indah' kemudian bisa diganti setelahnya. Mulia indah kemudian berseri, boleh. Masih wajar. Tapi itu 'mulia indah' tengah-tengahnya diganti lah dengan mungkin sejuk wajahnya.
Buya Yahya kemudian menjabarkan beberapa bagian dalam lirik lagu tersebut yang perlu diubah. Ia menekankan bahwa tidak boleh menjelaskan wajah istri Nabi secara detail.
Baca Juga: 2 Minggu Mundur dari OVJ, Aziz Gagap Akui Ingin Balik
Sebelumnya, Buya Yahya juga meminta agar kita tidak langsung menghakimi orang-orang yang menyanyikan atau pencipta lagu tersebut.