Suara.com - Malam ini Rabu (8/4/2020) adalah malam ke 15 bulan Sya'ban yang diperingati sebagai Nisfu Sya'ban.
Malam Nisfu Sya'ban diketahui sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barang Siapa yang memberitahukan berita datangnya bulan Sya'ban kepada yang lain, maka haram api neraka untuknya."
Menyadur dari NU Online, amalan dalam malam Nisfu Sya'ban bisa dilakukan dengan membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Update Corona Jawa Timur 8 April: Pasien Positif COVID-19 Jadi 196 Orang
Bacaan Yasin yang pertama untuk berdoa memohon panjang umur, Surat Yasin kedua dibaca untuk memohon dimurahkan rezeki, dan Surat Yasin ketiga dibaca untuk memohon tetap diberikan iman.
Setelah membaca Surat Yasin dilanjutkan dengan membaca do'a malam Nisfu Sya'ban.
Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa berikut ini yang dibaca saat malam nisfu Sya’ban.
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Baca Juga: Update Corona Jawa Tengah 8 April: Pasien Positif COVID-19 Jadi 140 Orang
Artinya, “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut."
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”
(Alhafiz Kurniawan)