Suara.com - Tom Iljas, 81 tahun, seorang eksil politik 1965 memilih untuk tetap melangsungkan pernikahan di tengah wabah COVID-19. Ia menikahi seorang perempuan bernama Liong May Swan, 78 tahun di RS Alexandra, Singapura.
Wabah tak menghentikan mereka berdua untuk mengikat tali kasih. Bahkan, sekalipun Liong dalam kondisi terkena stroke. Perempuan paruh baya itu mengucapkan sumpah sehidup semati dengan terbata-bata pada akhir bulan Maret lalu, disaksikan oleh para tenaga medis.
Mengutip Channel News Asia, pernikahan mereka seyogyanya digelar di sebuah rumah makan di Dempsey Hill, Singapura. Namun, karena kondisi wabah, mereka terpaksa menunda rencana tersebut.
Selain itu, 12 hari menjelang tanggal pernikahan, Liong tiba-tiba terserang stroke.
Baca Juga: Kenang Kembali Mendiang Kim Jonghyun SHINee yang Ulang Tahun Hari Ini
"Saya bisa merasakan kesehatan Liong semakin memburuk. Rencana saya adalah menikahinya dan membawanya kembali ke Swedia untuk merawatnya," kata Iljas seperti dikutip dari Channel News Asia.
Iljas maupun Liong sama-sama dibesarkan di Indonesia. Namun, keduanya terpaksa meninggalkan tanah air karena didera masalah politik.
Liong pindah ke Singapura tahun 1959 sementara Iljas mencari perlindungan kepada pemerintah Swedia tahun 1973 usai mengetahui dirinya tak dapat kembali lagi ke tanah kelahirannya.
Iljas baru saja menyelesaikan studinya di Negeri China ketika mengetahui adanya pembantaian massal tahun 1965 di tanah air. Saat itu ia sadar, ia tak akan pernah bisa kembali ke Indonesia.
Keduanya lantas disatukan berkat kondisi politik yang melanda tanah air saat itu. Lewat percakapan online, mereka saling berbagi pahit manisnya hidup di pengasingan, juga tentang hal-hal yang mereka ingat dari Indonesia.
Baca Juga: Persiapan Haji Jalan Terus, Kemenag Selenggarakan Manasik Secara Online
Saat itu usia Liong masih 60-an sementara Ilyas memasuki 70-an. Meski sudah tidak muda lagi, tapi keduanya sadar bahwa mereka saling mencintai. Setelah berhasil menjaga hubungan jarak jauh selama bertahun-tahun, pada tahun 2020 Iljas akhirnya memutuskan untuk menikahi Liong.
Lelaki tua itu ingat, dua bulan sebelum pernikahannya dengan Liong, ia kena damprat anak gadisnya.
"Saat itu dia berkata, 'Kenapa sih menjalani hubungan seperti itu? Harus bolak-balik ke Singapura? Ayah kan sudah tua, mengapa tidak meminta May Swan tinggal bersamamu di sini?'," kata Iljas, menirukan ucapan putrinya.
Ia terkejut mendengarnya kemudian setelah dipikir-pikir, ia akhirnya sepakat dengan putrinya.
"Saya terkejut. Kalau dipikir-pikir, terbang selama 13 jam sangat melelahkan. Pada akhirnya, saya memutuskan kita harus menikah," ujarnya.
Di hari pernikahan mereka, Liong mengenakan gaun berwarna biru dan rambutnya dihiasi bunga-bunga. Sementara Iljas terlihat gagah mengenakan setelan jas berwarna abu-abu. Setelah upacara pernikahan selesai, Iljas mendorong kursi roda Liong kembali menuju kamar perawatan.
Kisah cinta mereka kini sudah sah di hadapan negara, sementara tugasnya untuk menjaga Liong masih akan terus berlanjut.