Suara.com - Kapal milik Pelni, KM Lambelu akhirnya diperbolehkan bersandar di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, NTT. Namun ratusan penumpang kapal akan diisolasi dan tidak diizinkan pulang.
Pemerintah setempat telah menyiapkan gedung untuk tempat karantina para penumpang KM Lambelu selama 14 hari.
Dilaporkan Hops.id---jaringan Suara.com, Rabu (8/4/2020), KM Lambelu mengangkut 300-an orang dan merapat ke Maumere sekira pukul 02.30 Wita.
Penumpang KM Lambelu panik karena sempat dilarang bersandar lantaran ada beberapa orang yang dicurigai terinfeksi Covid-19. Situasi semakin kacau ketika penumpang berteriak hingga nekat terjun ke laut.
Baca Juga: Pandemi Corona Membuat Terminal Mangkang Semarang Sepi Penumpang
Atas aksi ini, Pemerintah Kabupaten Sikka akhirnya mengizinkan kapal tersebut bersandar dengan sejumlah syarat. Salah satunya dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Sesuai instruksi bupati, kapal akhirnya boleh bersandar, dan para penumpang yang terjun ke laut kembali naik ke kapal.
"Pak bupati meminta kapal boleh sandar di pelabuhan pada pagi hari, setelah tiba pada subuh tadi dan hanya diizinkan berlabuh di tengah laut," kata Kadis Kesehatan Maumere Petrus Herlemus seperti dikutip pada Rabu (8/4/2020).
Tim kesehatan telah naik ke atas kapal dan memeriksa sampel darah terhadap 22 anak buah kapal KM Lambelu. Ditemukan, tiga orang terindikasi terjangkit virus Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi NTT, Marius Jelamu menjelaskan tiga orang itu terdiri dari dua orang anak buah kapal dan satu orang penjaga kantin.
Baca Juga: ABK KM Lambelu Positif Corona, Penumpang Panik hingga Terjun ke Laut
"Ketiga orang ini positif setelah diperiksa dengan rapid test. Positif menurut rapid test, belum tentu positif menurut metode PCR. Untuk nanti membuktikan positif betul maka dengan metode PCR," ujar Marius.