ABK KM Lambelu Positif Corona, Penumpang Panik hingga Terjun ke Laut

Rabu, 08 April 2020 | 13:23 WIB
ABK KM Lambelu Positif Corona, Penumpang Panik hingga Terjun ke Laut
ABK KM Lambelu Positif Corona, Penumpang Panik hingga Terjun ke Laut (Instagram/@papuabarathitz)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga ABK KM. Lambelu terindikasi positif virus corona atau Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan.

Penumpang kapal yang mendapat informasi itu langsung panik. Suasana di kapal milik Pelni ini semakin kacau ketika beberapa penumpang nekat terjun ke laut.

Terlebih KM. Lambelu tidak diperbolehkan berlabuh di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh pemerintah daerah setempat.

Kepanikan penumpang KM. Lambelu terekam dalam video yang beredar luas di media sosial. Seperti video-video yang diunggah oleh akun Instagram @papuabarathitz pada Selasa (7/4/2020).

Baca Juga: Kartu Prakerja Dirilis Besok, Isi Saldonya Rp 3.550.000

Terdapat tiga video dalam unggahan itu. Video pertama memperlihatkan beberapa penumpang berteriak ke arah kapal petugas yang berada di tengah laut.

Para penumpang protes karena KM. Lambelu tidak diperbolehkan bersandar. Tampak petugas kapal tidak bisa berbuat banyak untuk menenangkan amarah penumpang.

Video kedua terdengar jeritan dan tangisan beberapa wanita saat sejumlah penumpang nekat terjun ke laut.

Rekaman ketiga, memperlihatkan suasana kapal petugas yang mengamankan KM. Lambelu agar tidak berlabuh di pelabuhan. Terlihat petugas polisi dan TNI di sana.

Video penumpang  KM Lambelu protes kapalnya dilarang bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere (Instagram/papuabarathitz)
Video penumpang KM Lambelu protes kapalnya dilarang bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere (Instagram/papuabarathitz)

Dilaporkan situs Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Selasa (7/4/2020), Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko menyayangkan adanya penumpang kapal yang panik sehingga melompat ke laut.

Baca Juga: Bupati Morut Meninggal karena Corona, Sejumlah Wartawan Isolasi Diri

"Hal ini sangat membahayakan. Kami mohon kerjasama para penumpang kapal untuk mengikuti instruksi dari awak kapal dan juga protokol kesehatan yang diterapkan di atas kapal sebelum turun dari kapal," ujar Wisnu.

Ia menambahkan, "Jangan melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri".

ABK Terindikasi Positif Covid-19

Dilaporkan Suara Indonesia---jaringan Suara.com, Selasa (7/4/2020), sebanyak 24 tenaga medis yang berasal dari tim kesehatan dari Satuan gugus Covid-19 Kabupaten Sikka diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan seluruh penumpang dan ABK.

Dalam pengambilan sampel darah terhadap 22 anak buah kapal KM. Lambelu, berdasarkan hasil rapid test dan pemeriksaan laboratium RSUD dr. T.C Hillers Maumere ditemukan tiga orang terindikasi terjangkit virus Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi NTT, Marius Jelamu dalam siaran pers Selasa (7/4/2020) malam membenarkan bahwa sebanyak 2 orang Anak Buah Kapal (ABK) dan 1 orang penjaga kantin positif Covid-19 setelah diperiksa dengan rapid test.

"Ketiga orang ini positif setelah diperiksa dengan rapid test. Positif menurut rapid test, belum tentu positif menurut metode PCR. Untuk nanti membuktikan positif betul maka dengan metode PCR," ungkap Marius.

Penumpang kapal yang mendapatkan informasi tersebut langsung panik. Sehingga ada beberapa penumpang ini nekat terjun ke laut.

Ditambah lagi informasi bahwa, adanya rencana Pemerintah Kabupaten Sikka untuk memulangkan kembali para penumpang ke Makassar sebagaimana tertuang dalam surat yang beredar secara luas di media sosial.

Beruntung aksi nekat tersebut bisa diselamatkan oleh beberapa kru kapal yang membuang pelampung tersebut.

Larangan Bersandar

Larangan KM. Lambelu bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere berdasarkan surat dari Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

Dikutip dari situs Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Rabu (8/4/2020), Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas IV Maumere, Yoseph Bere menjelaskan bahwa pelarangan bersandar di pelabuhan itu disampaikan pemerintah Kabupaten Sikka melalui surat kepada PT Pelni yang ditandatangani Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

KM Lambelu (Dok. Direktorat Jendral Perhubungan Laut)
KM Lambelu (Dok. Direktorat Jendral Perhubungan Laut)

Dalam surat tertanggal 7 April 2020 tersebut, Pemerintah Kabupaten Sikka, meminta kapal KM Lambelu tak melakukan aktivitas sandar di pelabuhan untuk menurunkan penumpang demi menjaga kemungkinan penyebaran Covid-19 kepada warga lain di daerah itu.

"Dasar pertimbangan yang diambil karena daerah itu masih sangat memiliki keterbatasan peralatan medis, sarana dan sumber daya dokter," jelas Yoseph.

Setelah seharian lego jangkar di perairan Laut Flores, KM Lambelu yang berlayar dari Tarakan Kalimantan Timur menuju, Kabupaten Sikka, NTT akhirnya diizinkan sandar di Pelabuhan Lorens Say, sekitar pukul 21.34 Wita.

Kapal dapat sandar, tetapi penumpang belum boleh turun sebelum dilakukan pemeriksaan.

Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, langkah pemeriksaan kapal itu sesuai dengan protokoler kesehatan yang sesuai dengan WHO.

"Sementara tim medis kita melakukan pemeriksaan di atas kapal. Seluruh penumpang dan ABK diperiksa oleh tim medis kita. Pemeriksaan masih berlangsung," ungkapnya.

Petrus Herlemus menyampaikan, pemeriksaan dilakukan ini sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.

"Bagi penumpang yang sudah di periksa oleh tim medis kita akan dikarantina secara terpusat. Penumpang tidak diizinkan pulang ke rumahnya masing-masing. Mereka akan kita karantina terpusat selama 14 hari," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI