Suara.com - Tenaga medis dari sejumlah rumah sakit di Jakarta telah menginapkan di hotel yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Kendati demikian, jumlah tenaga kesehatan yang diinapkan itu malah berkurang.
Berdasarkan data pada Jumat (8/4/2020) dari PT Jakarta Tourisindo (JakTour), ada 751 tenaga kesehatan yang ditempatkan di empat hotel. Namun data terakhir yang disampaikan, jumlahnya menjadi 674.
Direktur Utama JakTour Novita Dwi mengatakan naik-turunnya jumlah tenaga kesehatan adalah hal yang wajar. Jadwal menginap di hotel untuk para tenaga medis diatur oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI.
Rata-rata, tiap tenaga medis disebutnya menginap hanya 2-3, hari saja. Setelah itu mereka kembali lagi ke rumahnya atau tempat tinggalnya masing-masing.
Baca Juga: Jalan Kaki 200 Meter Setelah Dibakar, Mira Tak Kuat dan Roboh di Musala
"(Berkurang) karena sedang ada rotasi kuota dari Dinkes DKI, dan mereka banyak yang menginap hanya dua sampai tiga hari. Setelah itu ada yang kembali ke rumah," ujar Novita saat dihubungi, Rabu (8/4/2020).
Novita menjelaskan, para tenaga medis yang kembali ke rumah memang saat sedang mendapatkan jadwal libur. Jadwal masuk kerja tiap tenaga kesehatan tidak sama, tergantung shiftnya.
"Kembali ke rumah itu biasanya saat mereka mendapat libur kerja, karena setiap tenaga medis libur kerjanya tidak sama," kata dia.
Namun jika sudah waktunya masuk kerja lagi, mereka akan kembali diinapkan di hotel. Kuota untuk menginapnya diatur juga oleh Dinkes DKI.
"Saat libur tersebut ada yang kembali ke rumah, kemudian kembali lagi menginap saat sudah masuk kerja," kata dia.
Baca Juga: Waria Mira Dibakar Hidup-hidup, Sempat Minta Rokok ke Sopir Truk
Diketahui, sebanyak empat hotel yang disulap menjadi penginapan untuk tenaga medis. Di antaranya D’Arcici Alhijrah, D’Arcici Plumpang, Grand Cempaka Business, dan D’Arcici Sunter.
Keempat hotel itu milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, PT Jakarta Tourisindo (Jaktour).
Direktur Utama JakTour, Novita Dwi mengatakan, Grand Cempaka Business ditempati paling banyak dengan 396 tenaga kesehatan yang menginap. Seluruhnya ditempatkan di 201 kamar di hotel itu.
Selanjutnya D'Arcici Alhijrah juga sudah menampung 38 orang. Ada 21 kamar yang dipakai sampai saat ini di hotel itu.
Selanjutnya 124 tenaga kesehatan juga telah menempati 65 kamar di D'Arcici Plumpang. Terakhir, D'Arcici Sunter sudah menyulap 55 kamarnya untuk 116 orang.
"Total tenaga kesehatan 674 orang. Total kamar terpakai 342 kamar," kata Novita saat dihubungi, Jumat (3/4/2020).